sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Gelombang protes terhadap stasiun televisi Trans7 semakin meluas.
Tagar #BoikotTrans7 kini viral di berbagai platform media sosial usai tayangan program XPOSE menampilkan konten yang diduga mencatut nama Kiai Sepuh Anwar Manshur dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.
Kalangan santri, alumni, dan komunitas pesantren menilai tayangan tersebut melecehkan tokoh ulama sepuh yang selama ini sangat dihormati masyarakat.
Cuplikan video yang menampilkan narasi “rela ngesot demi berkah kyai” dinilai tidak pantas dan berpotensi menyesatkan publik mengenai figur Kiai Anwar Manshur.
Baca Juga: Performa Gemilang Marco Bezzecchi Bikin Aprilia Percaya Diri di Akhir Musim MotoGP 2025
“Maksud apa acara sore ini menampilkan Mbah Yai Anwar Manshur dengan narasi seperti itu? Boikot Trans7,” tulis salah satu warganet di X (Twitter).
Tayangan XPOSE Disorot Karena Framing Hoaks
Banyak netizen menuding tayangan tersebut mengandung framing hoaks dan tidak proporsional.
Narasi yang digunakan dinilai membingkai kehidupan pesantren dan tokoh agama secara negatif tanpa konfirmasi langsung dari pihak terkait.
Menurut laporan BeritaJatim, LBH Ansor Kota Kediri menegaskan akan melayangkan peringatan hukum kepada pihak Trans7 dan tim produksi XPOSE sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap publik.
Ketua LBH Ansor Kediri, Bagus Wibowo, menyebut langkah tersebut diambil karena tayangan itu telah melewati batas kritik yang etis.
Baca Juga: Mengulas Silent Hill f, Ketika Horor Jepang dan Misteri Bunga Merah Bersatu
“Kami mendukung kebebasan pers, tapi kebebasan itu tidak boleh mengorbankan kehormatan ulama,” ujarnya.
Santri dan Komunitas Pesantren Ramai di Media Sosial
Protes publik semakin masif. Ribuan komentar memenuhi unggahan Trans7 di media sosial.
Komunitas seperti Santri Keren, NU Garis Lucu, dan HIMASAL (Himpunan Alumni Santri Lirboyo) ikut membagikan potongan video XPOSE dan menyerukan boikot terhadap Trans7 hingga permintaan maaf resmi disampaikan.
Page 2
Page 3
Koordinasi antara LBH Ansor dan HIMASAL disebut tengah dilakukan untuk menyusun langkah hukum dan komunikasi publik, agar kasus ini mendapat penyelesaian yang proporsional.
Baca Juga: Tim Voli Smagi Taruna Bangsa Tak Terbendung Di Turnamen Ketapang Cup 2025
Tuntutan Komunitas Santri dan Pesantren
Beberapa tuntutan utama yang diajukan oleh komunitas pesantren antara lain:
-
Permintaan maaf terbuka dari Trans7 dan tim XPOSE kepada Kiai Anwar Manshur, keluarga, dan komunitas pesantren.
-
Pencabutan tayangan bermasalah serta penayangan ulang dengan klarifikasi yang benar dan etis.
-
Sanksi dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) terhadap program yang dianggap melanggar norma jurnalistik dan etika penyiaran.
LBH Ansor menegaskan bahwa mereka tidak menolak kritik sosial, namun menuntut agar media tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan penghormatan terhadap tokoh agama.
Baca Juga: Heboh! Tagar #BoikotTrans7 Trending, Santri Murka Usai Tayangan XPOSE Diduga Lecehkan Pesantren
Risiko Reputasi dan Langkah Selanjutnya
Buntut dari viralnya tagar #BoikotTrans7 dinilai bisa merusak reputasi dan kredibilitas media di mata masyarakat pesantren dan publik luas.
Para pengamat komunikasi menilai, Trans7 perlu segera mengambil langkah klarifikasi terbuka agar tidak kehilangan kepercayaan pemirsa.
Jika tuntutan tidak ditanggapi, LBH Ansor membuka kemungkinan melanjutkan proses ke Dewan Pers atau KPI untuk evaluasi etika penyiaran.
Selain itu, evaluasi internal terhadap tim produksi XPOSE juga diharapkan dilakukan untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Baca Juga: Rujak Soto Banyuwangi, Fusion Unik yang Bikin Lidah Meledak Kelezatan, Mata Merem Melek!
Belum Ada Klarifikasi dari Trans7
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Trans7 maupun tim XPOSE belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait polemik ini.
