Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tak Ada Bekas Jahitan, Dikira Kulit Kemaluan Terbalik

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

sunatKEJADlAN aneh menimpa Aldi Jagis, bocah kelas satu SD asal Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi, Sabtu (21/3) malam kemarin. Selepas mengaji, bocah berusia tujuh tahun itu tersebut tiba- tiba merasakan perubahan di tubuhnya.

Kemaluanya yang sebelumnya belum disunat tiba-tiba saja sudah dalam kondisi dikhitan. Jagis yang masih lugu itu langsung berbicara dengan guru ngajinya, yaitu Ustad Wiwid jika dia sudah disunat. Sang Ustad pun hanya melihat sebentar.

Dia mengira Jagis sudah disunat, namun tidak bercerita kepadanya. Sampai akhirnya, ketika Jagis pulang mengajl, anak kecil tersebut langsung bercerita kepada ibunya, Agustina. Begitu melihat kondisi anaknya, Agus tina, 28. langsung terkejut.

Awalnya, dia mengira ada ada yang membalik kemaluan anaknya sehingga berbentuk seperti sudah disunat. Ternyata setelah coba dibalik lagi ternyata tidak bisa. Agustina yang kebingungan pun langsung memanggil beberapa orang tetangganya.

Tak beberapa lama, warga dan tetangga di sekitar perumahan langsung mengembungi rumah pasangan Arif, 31, dan Agustina, 28, tersebut. Beramai-ramai mereka mendebatkan peristiwa yang menimpa bocah kelas satu SD itu sampai pukul 24.00.

Beberapa dari tetangga tersebut mengatakan kepada Agustina jika peristiwa itu kemungkinan dikarenakan oleh ulah mahluk halus sejenis jin. Tetanggaya yang tidak mau disebutkan namanya itu mengatakan, peristiwa semacam itu pemah menimpa saudaranya.

Bahkan, salah satu famili dari Agustina yang memiliki kemampuan supranatural juga ikut melihat kondisi Jagis. Setelah melihat, ternyata benar jika apa yang terjadi memang ulah dari jin. “Kata tante itu ulah mahluk halus, jenis jin tapi muslim. Awalnya saya masih tidak percaya.” ujar Agustina.

Karena masih dihinggapi rasa percaya dan tidak, Agustina langsung membawa anak pertamanya itu ke mantri untuk diperiksa keesokan harinya. Sang mantri sempat mengira jika kulit kemaluan jagis terbalik. Rupanya penarikan kulit pun kembali dilakukan, tetapi bukannya kembali, Jagis malah menangis kesakitan.

“Saya kira awalnya digigit tengu, jadi kulitnya terbalik. Pak mantri juga mengatakan begitu. Waktu ditarik anaknya malah menangis kesakitan. Dari situ saya baru yakin kalau itu memang sudah dikhitan, kata Agustina.

Setelah yakin jika anaknya sudah dikhitan, barulah Agustina dan keluarganya melakukan selamatan jenang merah. Malam harinya, kemudian dilakukan selamatan kecil-kecilan bersama para tetangga. Agustina mengaku tidak ada firasat apapun terkait kejadian yang menimpa anaknya.

Selepas dari Taman Kanak Kanak (TK), anaknya memang sering meminta sunat. Tetapi karena masih kecil, Agustina dan suaminya belum mengizinkan anak tersebut untuk dikhitan. Saat ditanya Agustina, Jagis mengaku jika yang Mengkhitannya adalah Kaka.

“Kaka itu nama teman ngajinya. Mungkin waktu bercanda sama Kaka burungnya tersentuh dan baru kerasa agak sakit, jadi yang dikira mengkhitan si Kaka.” kata wanita tersebut. Hasil khitan yang dialami Jagis terlihat sangat rapi.

Tidak ada pola jahitan atau irisan yang biasanya ditemukan pada anak yang disunat dokter. Bentuknya malah mirip dengan hasil sunat oleh calak atau dukun sunat. “Awalnya ya kalang kabut, tapi sudah terjadiya diterima saja,” ungkap Agustina ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi di rumahnya, kemarin. (radar)