SEMPU, Jawa Pos Radar Genteng – Curah hujan yang tinggi, menyebabkan tebing Sungai Kalisetail di Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu longsor dan nyaris menyeret rumah milik Sulastri, 40, Kamis (2/3).
Gara-gara tebing yang longsor itu, kini bibir sungai dengan dapur rumah milik Sulastri, itu berjarak kurang dari satu meter. “Itu sangat rawan sekali, bangunan rumah kurang dari satu meter dengan sungai,” kata anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyuwangi, Ismanto Untung.
Menurut Ismanto, tebing Sungai Kalisetail yang berdekatan dengan perumahan warga itu longsor, akibat debit air sungai yang tinggi setelah beberapa hari terakhir sering turun hujan deras. “Aliran sungai itu menggerus tebing di belakang rumah Sulastri,” katanya.
Di lokasi tebing yang longsor itu, jelas dia, sebelumnya ada tanah sepadan selebar enam meter. Tanah itu sudah habis digerus air sungai yang mengalir cukup seras. “Awalnya jarak sungai dengan dapur rumah sekitar enam meter, sekarang tidak sampai satu meter, habis karena longsor,” terangnya.
Tebing yang longsor dan nyaris mengenai rumah warga itu, Ismanto mengaku sudah melaporkan ke BPBD Banyuwangi. Ia berharap, itu segera diatasi. “Itu sangat membahayakan, apalagi debit air sungai masih sering tinggi,” katanya.
Ismanto menyampaikan daerah aliran sungai (DAS) harus dikembalikan ke jalurnya agar tidak berbelok, dan menabrak dinding tebing di belakang rumah warga itu. “Lokasi rumah warga itu berada di tikungan sungai, awalnya tidak seperti itu alirannya, itu harus dinormalkan lagi,” ucapnya.
Sungai itu, jelas dia, masuk wilayah Bondoyudo dan diurus langsung oleh DPU Pengairan Provinsi Jawa Timur (Jatim). “Sudah saya laporkan ke (PU Pengairan) Jatim, untuk merubah aliran sungai harus menunggu keputusan dari sana,” pungkasnya.
Kepala Desa Tegalarum, Achmad Turmudzi mengatakan sudah melaporkan tebing longsor itu ke Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi dan mendapat respon baik. “Kebetulan kejadiannya bertahap, jadi longsornya sedikit demi sedikit. Kemarin sudah kami laporkan,” katanya.
Dari laporan itu, terang dia, Dinas Pengairan berencana akan memasang bronjong di lokasi longsor agar dampak longsoran tidak bertambah parah. “Harusnya lapor ke PU Provinsi (Jatim). Tapi karena ini darurat, ternyata direspon baik sama Pengairan Banyuwangi, akan dipasangi bronjong,” terangnya.
Hanya saja, Turmudzi mengaku belum bisa memastikan kapan pemasangan bronjong itu akan dilakukan. Ia berharap pemasangan bronjong bisa segera dilakukan. “Yang punya rumah tetap bertahan di sana, sangat mengkhawatirkan kalau tidak segera ditindaklanjuti,” tandasnya.
Turmudzi menyebut ada beberapa lokasi di bantaran sungai yang tebingnya rawan longsor. Yang dekat dengan pemukiman penduduk ada dua, tapi yang sudah sampai longsor hanya satu ini,” ungkapnya.(sas/abi)