Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Temukan Trauma Pipi dan Mata Kanan Tengkorak Eny

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

temukanBANYUWANGI – Penemuan tengkorak di dam Dusun Kabat Mantren, Desa/Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Kamis lalu (1/5) langsung menjadi perhatian  serius aparat kepolisian. Demi melengkapi hasil pemeriksaan tubuh korban mutilasi, Eni Marfuah, tim forensik yang terdiri atas dokter RSUD Blambangan dan Polres Banyuwangi melakukan otopsi kepala yang diduga kepala korban tersebut.

Berdasar pemeriksaan yang dilakukan pukul 10.00 di ruang Instalasi Kedokteran Kehakiman (IKK) RSUD Blambangan kemarin, diperoleh beberapa informasi menarik terkait kepala Eni Marfuah. Informasi itu, di antaranya sudah hampir bisa dipastikan bahwa batok kepala itu berjenis kelamin perempuan. Itu berdasar tulang dahi dan hidung yang memiliki lengkungan khusus. 

Lengkungan itu sering kali diidentifi kasi sebagai ciri-ciri tempurung kepala perempuan. Selain itu, tim forensik juga menguak fakta baru bahwa kemungkinan kuat pemilik tempurung kepala itu masih berusia muda. “Pemilik tempurung kepala itu masih cukup muda. Itu tampak dari susunan gigi, yakni belum semua bagian gigi tumbuh,” beber dr. Solahudin yang melakukan otopsi tengkorak tersebut kemarin.

Terkait kemungkinan adanya kekerasan kepada korban, otopsi juga menemukan beberapa fakta baru. Fakta itu, di antaranya petugas menemukan trauma akibat benda tumpul di batok kepala. Bekas trauma itu teridentifi kasi pula di pipi kanan dan tulang mata bagian kanan. Itu mengindikasikan besar kemungkinan korban sempat melakukan perlawanan sebelum dihabisi para pelaku. Selebihnya, tidak ditemukan trauma lain. juga tidak ada patah tulang di tengkorak korban.  

Hanya, pemeriksaan tempurung kepala korban itu sempat membuat tim dokter mengerutkan dahi. Tempurung kepala yang diperiksa itu diduga sudah berumur lama. “Tempurungnya sudah lama sepertinya,” katanya. Itu didasari atas tidak adanya serabut otot di tempurung tersebut. Namun, hilangnya bagian tersebut bisa saja disebabkan faktor lain. Lantaran terendam air terlalu lama, kuat dugaan bagian tersebut hilang lantaran dimakan ikan atau hewan lain.

Bila dirunut berdasar hasil pemeriksaan tubuh korban, Solahudin menyebut tulang leher korban utuh. Hanya tulang leher nomor satu yang mengalami trauma akibat benda tajam. Pemeriksaan juga menemukan luka robek di ketiak dan pantat korban. Seperti diberitakan sebelumnya, Syaiful Hadi, 17, tega menghabisi Eni, pacarnya sendiri. Dibantu temannya, Abdul Rosyid, Syaiful mencekik Eni di lapangan bola Kabat. Setelah itu, mereka membawa mayat korban ke lahan kosong dekat jurang di Dusun Kabat Mantren, Desa Kabat. 

Di lokasi itu, kepala korban dipenggal hingga terpisah dari badan. Selanjutnya, kedua pemuda itu pulang dan nonton kesenian janger. Pada dini hari mereka kembali lagi ke jurang  itu untuk mengubur mayat Eni. Lantaran tanah di lokasi itu cukup keras, akhirnya jenazah korban dikubur seadanya. Setelah diguyur hujan lebat, lahan di lokasi  ejadian longsor sehingga tubuh korban dan kepalanya tercebur ke sungai. Tubuh korban ditemukan Sabtu pagi lalu (26/4). Kemudian, warga menemukan tengkorak sekitar 50 meter dari lokasi penemuan mayat Eni pada Kamis (1/5). (radar)