Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Tercium Aroma Belerang

INGIN TAHU: Sejumlah warga mengintip jendela Pos Pengamatan Gunung Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
INGIN TAHU: Sejumlah warga mengintip jendela Pos Pengamatan Gunung Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kemarin.

SONGGON – Aktivitas vulkanik Gunung Raung masih belum stabil hingga kemarin (30/10). Gunung setinggi 3.332 meter dari permukaan laut (dpl) tersebut masih mengalami gempa tremor yang berlangsung terusmenerus.

Bahkan, gempa tremor yang terjadi menembus angka 32 mm atau over-scale. Meski begitu, gempa tremor tersebut tercatat dalam seismometer rata-rata 24 mm. Selain itu, gunung berapi terbesar se-Pulau Jawa itu hanya mengeluarkan asap tipis. ‘’Asap tipis itu terlihat tadi pagi.

Kalau siang, sudah tertutup awan,’’ jelas Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api di Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Hendrasto, kemarin. Hendrasto menjelaskan, secara global kondisi Raung stabil tinggi. Meski begitu, warga sempat mencium bau belerang dari kawah gunung tersebut. ‘’Bau belerang tercium pagi tadi sekitar pukul 04.30,’’ katanya.

Dia menambahkan, kondisi itu sebenarnya sama dengan hari-hari sebelumnya atau sejak ditetapkannya status siaga. Namun, kebetulan saat ini angin berembus ke arah Banyuwangi. ‘’Tapi, tidak semua daerah mencium belerang, tergantung arah mata angin,’’ ujarnya.

Dia juga tidak menampik suara gemuruh yang sempat terdengar warga. Suara gemuruh tersebut akibat aktivitas gunung Senin malam lalu (29/10). ‘’Tadi malam terdengar suara gemuruh,’’ jelasnya kemarin Atas kondisi alam itu, warga tidak perlu resah. Sebab, menurut Hendrasto, dampak rawan bencana masih dalam ra dius tiga kilometer dari puncak gunung. ‘’Jadi, warga kam pung yang jaraknya lebih dari tiga kilometer tidak perlu mengungsi,’’ sarannya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Banyuwangi sudah menyiapkan Rp 10 ribu masker untuk warga yang terdampak bencana Gunung Raung. Hanya, masker tersebut masih belum dibagikan kepada warga. ‘’Kita bagikan ke pihak kecamatan dan puskesmas,’’ ungkap Hadi Sutoyo, kapala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Banyuwangi, kemarin.

Saat mendatangi Pos Pengamatan Gunung Raung bersama be berapa petugas lain, Hadi melakukan konsultasi terkait rencana pembagian masker langsung kepada warga. Tetapi, dengan berbagai pertimbangan, masker tersebut batal dibagikan. ‘’Sebenarnya, saat status siaga, masker harus dibagikan warga. Tetapi, karena belum ada persetujuan dari BPBD, masker belum bisa dibagikan,’’ katanya. Sementara itu, Kecamatan Songgon membutuhkan se kitar 5.250 masker. Ribuan masker sudah diberikan kepada muspika kecamatan. (radar)