Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Tergiur Undian, Duit Rp 5,8 Juta Melayang

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tipuCLURING – Dugaan penipuan undian berhadiah dengan modus kupon dimasukkan ke makanan ringan kembali memakan korban. Kali ini, mantan artis Evalia Putri, 37, warga Desa Benculuk Kecamatan Cluring, Banyuwangi yang menjadi korbannya.

Saat melapor ke Polsek Cluring kemarin (25/3), korban mengaku telah kehilangan uang Rp 5,8 juta. Saat itu, dia mendapat kupon berhadiah Mobil Toyota Avanza saat membeli wafer. “Kuponya itu seperti asli,” cetus Evalia Putri.

Evalia mengaku kejadian yang menimpa ini bermula saat membeli wafer tersebut, di dalamnya ada kupon yang berisi hadiah mobil Toyota Avanza. Saat itu, putrinya, Melda, 17, menyampaikan kalau kupon itu asli. “Saya mulanya tidak percaya.” katanya.

Karena penasaran, Evalia mencoba menghubungi nomor call center yang ada di kupon itu. “Saya telepon ada jawaban, katanya saya memang mendapat hadiah utama berupa mobil Avanza itu,” terangnya pada Jawa Pos Radar Genteng di Polsek Cluring, kemarin (26/3).

Percaya dengan perkataan orang yang ada di telepon itu, korban selanjutnya menuju ke salah satu ATM. Dengan dipandu oleh orang yang ada di telepon itu, ibu muda ini transfer sejumlah uang yang akan digunakan untuk mengurus surat-surat mobil, seperti BPKB dan STNK.

“Saya transfer Rp 5,8 juta,” katanya. Setelah selesai transfer, jelas Evalia, dia kembali dihubungi oleh pihak yang mengaku dari Ditlantas Polda Metro jaya dengan nomor 081252535475. Melalui nomor itu, disampaikan kalau surat-suratnya akan segera diurus.

Selanjutnya, pihak Ditlantas yang mengaku bernama Agus Darmanto, kembali meminta agar transfer uang lagi sebesar Rp 8 juta. “ Ketika itu pun saya baru sadar, jika saya telah ditipu,” ujarnya kecewa. Sadar menjadi korban penipuan, Evalia melaporkan ke Polsek Cluring.

Dia berharap, dengan banyaknya laporan tersebut kepolisian bisa mengungkap dan menangkap sindikat pelaku penipuan berkedok undian berhadiah itu. ” Cukup saya saja yang jadi korban,” harapnya. Menanggapi laporan itu, Kapolsek Cluring, AKP Nyoman Suparta melalui Kanitreskrim, Ipda M. Lutfi, mengatakan modus penipuan seperti itu cukup marak belakangan ini.

Secara angka, pihaknya belum mengetahui persis jumlah korbannya. Tidak hanya dalam produk makanan dan minuman, lanjut dia, undian palsu berhadiah itu juga ada di dalam kemasan lain seperti pelicin pakaian dan deterjen.

Penipuan undian berhadiah dengan modus memasukkan kupon pemenang dalam suatu bungkus produk cukup ternama, itu sudah lama mencuat ke permukaan. Tapi, masih ada saja masyarakat yang percaya. “ini harus diwaspadai, masyarakat jangan mudah percaya begitu saja,” serunya. (radar)