sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Nasib tragis menimpa Buhori, 65, warga Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar. Ia meninggal dunia setelah tertemper kereta api (KA) Mutiara Timur di perlintasan Dusun Gayam, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Sabtu (4/10) sekitar pukul 15.20.
Korban ditemukan warga sudah tidak bernyawa di persawahan samping rel dengan luka parah di kepala dan beberapa bagian tubuh.
“Saat ditemukan warga, korban sudah meninggal dunia, diduga tertemper KA Mutiara Timur,” kata Kapolsek Singojuruh, AKP Achmad Rudy.
Dari keterangan saksi, korban diduga mengalami gangguan jiwa dan sudah meninggalkan rumah sejak lima hari sebelum kejadian. Selama ini, pria paruh baya itu sering berjalan di tepi jalan raya dan rel kereta api.
“Diduga korban sedang berjalan di sekitar lintasan rel,” ujar Kapolsek.
Korban kali pertama ditemukan oleh Suryanto, 26, warga Dusun Gayam Lor, Desa Gumirih. Saat ditemukan, korban dalam posisi tengkurap di sawah dengan luka berat di kepala.
“Jenazah sudah kaku dan langsung kami evakuasi bersama tim medis,” tambahnya.
Baca Juga: Cuaca Panas Bikin Semangka Stres, Petani di Banyuwangi Kelimpungan
Karena tidak ditemukan identitas di lokasi, jenazah sempat dibawa ke RSUD Blambangan sebagai Mr. X. Setelah penyelidikan, identitas korban terungkap sebagai Buhori, warga Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar.
“Korban diketahui mengalami gangguan jiwa sejak dua tahun lalu dan tinggal bersama anaknya di Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat,” jelas Kapolsek.
Kereta Mutiara Timur yang melaju dari arah barat sempat berhenti selama 15 menit di lokasi kejadian setelah mengetahui adanya korban di lintasan.
Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengatakan masinis sudah membunyikan suling lokomotif berulang kali. Namun korban tidak merespons hingga tabrakan tak terhindarkan.
“Masinis sudah memberi tanda peringatan berulang kali, tapi korban tetap berada di jalur rel,” terangnya.
Setelah pengecekan dinyatakan aman, perjalanan KA kembali dilanjutkan. “Seluruh penumpang dan awak kereta selamat,” ujarnya.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Nasib tragis menimpa Buhori, 65, warga Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar. Ia meninggal dunia setelah tertemper kereta api (KA) Mutiara Timur di perlintasan Dusun Gayam, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh, Sabtu (4/10) sekitar pukul 15.20.
Korban ditemukan warga sudah tidak bernyawa di persawahan samping rel dengan luka parah di kepala dan beberapa bagian tubuh.
“Saat ditemukan warga, korban sudah meninggal dunia, diduga tertemper KA Mutiara Timur,” kata Kapolsek Singojuruh, AKP Achmad Rudy.
Dari keterangan saksi, korban diduga mengalami gangguan jiwa dan sudah meninggalkan rumah sejak lima hari sebelum kejadian. Selama ini, pria paruh baya itu sering berjalan di tepi jalan raya dan rel kereta api.
“Diduga korban sedang berjalan di sekitar lintasan rel,” ujar Kapolsek.
Korban kali pertama ditemukan oleh Suryanto, 26, warga Dusun Gayam Lor, Desa Gumirih. Saat ditemukan, korban dalam posisi tengkurap di sawah dengan luka berat di kepala.
“Jenazah sudah kaku dan langsung kami evakuasi bersama tim medis,” tambahnya.
Baca Juga: Cuaca Panas Bikin Semangka Stres, Petani di Banyuwangi Kelimpungan
Karena tidak ditemukan identitas di lokasi, jenazah sempat dibawa ke RSUD Blambangan sebagai Mr. X. Setelah penyelidikan, identitas korban terungkap sebagai Buhori, warga Dusun Sumberjoyo, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar.
“Korban diketahui mengalami gangguan jiwa sejak dua tahun lalu dan tinggal bersama anaknya di Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat,” jelas Kapolsek.
Kereta Mutiara Timur yang melaju dari arah barat sempat berhenti selama 15 menit di lokasi kejadian setelah mengetahui adanya korban di lintasan.
Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengatakan masinis sudah membunyikan suling lokomotif berulang kali. Namun korban tidak merespons hingga tabrakan tak terhindarkan.
“Masinis sudah memberi tanda peringatan berulang kali, tapi korban tetap berada di jalur rel,” terangnya.
Setelah pengecekan dinyatakan aman, perjalanan KA kembali dilanjutkan. “Seluruh penumpang dan awak kereta selamat,” ujarnya.