Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tidak Temukan Bekas Formalin

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

temmuBANYUWANGI – Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Banyuwangi melakukan inspeksi mendadak daging di beberapa pasar dini hari kemarin (17/7). Sasarannya adalah daging sapi dan daging ayam di Pasar Blambangan. Fokus sidak yang dimulai pukul 03.30 dini hari itu adalah memantau harga daging di pasaran. Selain itu, petugas juga memantau stok daging, indikasi pencampuran daging, dan daging gelonggongan. Petugas Disnak melakukan pengecekan di kios-kios penjual daging satu per satu.

Sidak daging sapi dan ayam itu juga diikuti beberapa dokter hewan.Kepala Dinas Peternakan Banyuwangi, Heru Santoso mengatakan, sidak tersebut bertujuan memastikan keadaan daging dipasar. Hal itu demi melindungi konsumen dari daging yang berbahaya dikonsumsi. ”Ini untuk melindungi konsumen mengingat permintaan atas daging menjelang Lebaran meningkat,” ujarnya. Hasil sidak di beberapa pedagang, Disnak tidak menemukan adanya daging yang berbahaya.

”Tidak ada temuan. Kami tidak melihat ada yang kena formalin atau daging busuk,” ujarnya. Hasil pemeriksaan daging sapi dan daging ayam menggu nakan meter potential hidrogen (PH), daging-daging tersebut aman dikonsumsi. PH daging tersebut masih berkisar antara 5 hingga 6. Berarti cara penyimpanan daging bagus. Itu juga menandakan tidak ada daging yang terlalu lama disimpan. Selain itu, temuan Disnak, harga daging juga relatif aman. Tidak ada penjual yang menaikkan harga daging secara sepihak.

Harga daging sapi per kilogram masih berkisar Rp 100 ribu lebih. Daging ayam potong Rp 28 ribu dan ayam kampung rata-rata Rp 65 ribu per kilogram. ”Daging sapi ada kemungkinan naik menjadi Rp 105 ribu sampai Rp 110 ribu per kilogram menjelang Lebaran,” imbuh Heru. Konsumen daging di Banyuwangi mulai meningkat. Daging ayam, misalnya, tingkat konsumsi konsumen per hari mencapai 10 ton, dan daging sapi mencapai 4,5 ton per hari. Guna mengimbangi peningkatan tingkat konsumsi itu. 

Disnak berjanji meningkatkan produksi. Produksi daging ayam per hari akan ditingkatkan menjadi 11 ton per hari dan daging sapi 5 ton per hari. ”Jadi, kita bisa mengimbangi permintaan konsumen,” ujar Heru. Sementara itu, Heru mengimbau konsumen agar memastikan daging yang dikonsumsi itu aman. Daging yang pasti bisa dijamin keamanannya adalah hewan yang dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Ia juga meminta agar masyarakat membeli daging di los pasar yang sudah tersedia. Sebab, daging yang dijual di los pasar bisa dipastikan hewannya dipotong di RPH. (radar)