Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tiga Ormas Dukung Pemekaran

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

tigaBANYUWANGI – Tiga organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan mendukung penuh keputusan Komisi 1 DPRD Banyuwangi tentang pemekaran wilayah Banyuwangi. Ketiga ormas itu adalah Nahdlatul Ulama (NU), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan Muhammadiyah. Tiga ormas terbesar di Kota Gandrung itu menyebut, pemekaran yang diputuskan Komisi 1 DPRD itu sudah selayaknya dilakukan.

“Itu (keputusan Komisi 1 DPRD tentang pemekaran) sudah cocok dan pas,” cetus Rais Syuriah PCNU Banyuwangi, KH. Achmad Hisyam Syafaat. Gus Hisyam—panggilan akrab Hisyam Syafaat—mengatakan, berdasar luas wilayah dan jumlah pen duduk yang cukup tinggi, Banyuwangi sudah layak dilakukan pemekaran. Makanya, pihaknya mendukung keputusan DPRD yang akan melakukan pemekaran daerah. “Sudah waktunya dilakukan pemekaran,” tandasnya.

Menurut Gus Hisyam, pemekaran wilayah Banyuwangi sudah menjadi kebutuhan yang mendesak Dengan daerah yang dipecah, maka pelayanan publik akan maksimal. “Wilayah Banyuwangi sangat luas, dari Kalibaru-Wongsorejo jaraknya hampir 90 kilometer,” ungkapnya. Dengan nada serius, Gus Hisyam membandingkan sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti Kediri, Blitar, Madiun, Mojokerto, dan Probolinggo, yang dimekarkan dari kabupaten dan kota.

“Malang malah dipecah jadi tiga, ada kabupaten, kota, dan Batu,” kata Gus Hisyam. Dibanding sejumlah daerah itu, wilayah Banyuwangi jauh lebih luas. Dari segi jumlah pen duduk, penduduk Kota Gandrung ini juga sangat banyak. Dari segi potensi dan sumber daya manusia (SDM), juga sudah layak. “Pro dan kontra soal pemekaran wilayah itu pasti ada, tapi tetap harus dilakukan,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, itu.

Dukungan terkait pemekaran itu juga disampaikan ketua DPD LDII Banyuwangi, Suprayaka. “Banyuwangi ini luar biasa luas nya, masak wilayah segede ini masih akan tetap jadi satu terus,” katanya kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin. Suprayaka mengaku mendukung keputusan Komisi 1 DPRD Banyuwangi yang memutuskan pemekaran daerah itu.

Dengan wilayah yang dibagi dua, maka pelayanan, pengelolaan, dan penggarapannya akan lebih mudah dan maksimal. “Pemekaran akan lebih bagus,” ujar nya. Dicontohkan oleh Suprayaka, tidak sedikit daerah dan negara menjadi maju dan tingkat kemakmuran masyarakatnya lebih baik karena wilayahnya tidak terlalu luas. “Brunei dan Singapura sangat maju dan kaya. Wilayahnya tidak terlalu luas,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD Muhammadiyah Banyuwangi Syuhada Asyari menyebut, pada dasarnya tidak masalah bila Kabupaten Banyuwangi di lakukan pemekaran. “Kalau kami (Muhammadiyah Banyuwangi) akan mengabdi kepada pengambil kebijakan,” ujarnya. Hanya saja, Syuhada berharap dilakukan kajian yang mendalam bila harus dilakukan pemekaran. “Perlu langkah-langkah yang terbaik dan kami akan mengabdi,” cetusnya. (radar)