Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

TKI Banyuwangi Meninggal Dunia di Arab Saudi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

BANYUWANGI –  H, Imam Syafii (49), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Arab Saudi asal Dusun Blokagung Rt 09 Rw 04 Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi, meninggal dunia seketika usai bus yang dikemudikannya hangus terbakar, Rabu (26/7/2018).

Sesuai keterangan keluarga korban, bus yang dikendarai almarhum mengalami kecelakaan di wilayah Afsan, 80 kilometer dari Makah, akibat adanya mobil sedan warna merah mengalami pecah ban terguling–guling menabrak bus.

Akibat insiden itu, bus terbakar dan menewaskan supir asal Banyuwangi yang bekerja di Saptco Traveling Mekah, tersebut.

“Seluruh penumpang selamat, termasuk pengemudi sedan yang pecah ban. Hanya suami saya saja yang menjadi korban. Dia tak bisa menyelamatkan diri, karena pingsan saat kejadian,” terang Kiptiyah (42), istri korban saat dikonfirmasi di rumah duka, Senin (30/7/2018).

Dia mengaku mendapatkan informasi itu dari rekan korban, usai kejadian berlangsung. Saat itu dia tak percaya jika suaminya mengalami kecelakaan. Tak berselang lama KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Jeddah, juga memberikan informasi yang sama, namun dia tetap tidak percaya jika suaminya meninggal dunia.

“Yang ngabari pertama teman suami saya,” jelasnya.

Menurutnya, H. Imam Syafii berangkat menjadi TKI ke Arab Saudi sejak Tahun 2010, bekerja menjadi supir travel di perusahaan tersebut. Setiap 2 tahun sekali, suaminya mendapat cuti dan pulang ke Indonesia. Almarhum memilki 3 putra, bernama Achmad Zaini Hasan (23), Aldino (20) dan Irham Asmi.

“Tidak ada firasat. Hanya saja bulan ini saya seperti sibuk mempersiapkan segalanya, menyambut kedatangan suami saya. Karena tahun ini akan pulang cuti. Kalau anak kedua saya firasatnya melalui mimpi keluarga di sini punya hajat. Anak terakhir bermimpi banyak tamu yang singgah kemari. Saya hingga saat ini masih belum percaya jika suami saya meninggal dunia,” ujarnya.

Terkait pemakaman, Kiptiyah mensetujui jika suaminya dikebumikan di Arab Saudi. Namun saat ini korban masih berada di rumah sakit negara setempat. Sementara KJRI Jedah juga masih berkomunikasi dengan pihak keluarga di Indonesia, melalui sambungan Whatsapp.

“Keluarga nensetujui, demi kebaikan suami saya,” terangnya.

Disinggung soal berita yang beredar terkait penumpang jamaah haji dari Kloter Blokagung Desa Karangdoro yang menjadi penumpang bus nahas tersebut pihaknya menjawab, itu tidak benar.

“Kalau supirnya benar suami saya, seluruh penumpangnya jamaah dari Turki,” tandasnya.

Sementara dinas terkait di Banyuwangi hingga saat ini masih belum datang ke rumah duka, lantaran pihak keluarga belum memberikan informasi tersebut.

“Saya masih berduka dan masih melaksanakan selamatan untuk suami saya,” pungkas Kiptiyah.