Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Tol Linggowangi Ditarget Start 2019

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Usai-makan-malam,-Menteri-Rini-Soemarno-singgah-di-Sanggar-Genjah-Arum.-Di-sana-membahas-rencana-pembangunan-jalan-tol-Probolinggo-Banyuwangi.

Menteri BUMN Optimistis Segera Terealisasi

BANYUWANGI – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, menargetkan Probolinggo-Banyuwangi (Linggowangi) terhubung jalan tol pada 2019. Meski Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum  dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR)  belum menyiapkan ruas tol tersebut,  dia optimistis pembangunan jalan tol  Probolinggo-Banyuwangi bisa segera direalisasikan.

Rini mengatakan, BPJT Kemen PU-PR telah mempelajari peluang pembangunan jalan tol Probolinggo sampai  Banyuwangi. Namun, pihak BPJT belum  menyiapkan paket pembangunan jalan tol tersebut. Mungkin internal rate of return (IRR)-nya berat,” ujarnya saat berada di Banyuwangi Rabu (210/4).

Namun, Rini mengaku menangkap peluang pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi bisa segera direalisasikan. Sebab, dia mendapat laporan dari Direktur  Utama PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XII bahwa perusahaan di  bawah naungan Kementerian  BUMN itu memiliki lahan seluas  500 Hektare (Ha) di wilayah Banyuwangi  bagian utara yang akan  dimanfaatkan untuk kawasan industri.

“Kalau ada lahan yang tidak terlalu jauh dari jalan tol, itu bisa dikembangkan untuk industri atau pariwisata,” kata dia. Jika pengembangan kawasan atau industri itu bisa dikerjakan, kata Rini, maka hal itu dapat menopang cost pembangunan  jalan tol.

“Sehingga pembangunannya bisa lebih cepat dan target kita tahun 2019 bisa tercapai. Sinergi BUMN bisa mendukung pembangunan jalan tol tersebut. Kalau melihat potensinya, saya yakin bisa,” cetusnya. Sementara itu, Menteri BUMN  Rini Soemarno melakukan pembahasan lebih mendalam terkait  rencana pembangunan jalan tol   tersebut saat berada di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren,  Kecamatan Glagah, Banyuwangi,   Rabu malam (20/4).

Tampak  pula dalam pertemuan tersebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi, Agus Siswanto. Dalam pertemuan tersebut Rini  melihat peta rencana pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi, khususnya di kawasan yang masuk rencana  detail tata ruang (RDTR) Kecamatan  Wongsorejo.

Bupati Abdullah Azwar Anas berharap jaringan jalan tol Probolinggo- Banyuwangi segera terwujud. Sebab, dengan adanya  jalan tol itu, konektivitas Banyuwangi-Surabaya semakin baik. Menurut Anas, rencana pembangunan  jalan tol Probolinggo-Banyuwangi telah dimasukkan  dalam rancangan peraturan daerah (raperda) rencana detail  tata ruang (RDTR) Kecamatan   Wongsorejo.

“Bu Rini mempertanyakan bagaimana rencana tata ruang di Banyuwangi. Rencana pembangunan jalan tol itu sudah kita masukkan jaringan tol ini pada RDTR Wongsorejo,” ujarnya kemarin (21/4). Ditanya progress rencana pengembangan kawasan industri  atau pariwisata di lahan seluas   500 Ha milik PTPN XII yang digadang-gadang menjadi penopang pembangunan jalan tol Probolingo-Banyuwangi, Anas menyatakan pihaknya meminta pihak PTPN XII segera memastikan  pemanfaatan lahan tersebut   sebagai kawasan industri atau pariwisata.

“Karena bagi Banyuwangi sama-sama penting dan kita serahkan kepada PTPN untuk memutuskan,” pungkasnya. Sekadar diketahui, Menteri Rini berada di Banyuwangi sejak Rabu  sore kemarin (20/4) untuk melaunching  banyuwangi-mall.com.

Usai peresmian, malamnya Rini makan malam di restoran  ikan bakar Pesona dilanjutkan ngopi bareng dengan pejabat pemkab di Sanggar Genjah Arum. Dini harinya rombongan menteri BUMN itu mendaki puncak Gunung Ijen.

Kehadiran situs belanja banyuwangi-mall.com diapresiasi berbagai kalangan pengusaha. Salah satunya pengusaha kuliner, Karno Wijaya. Pemilik restoran ikan bakar Pesona itu mengatakan, banyuwangi-mall.com adalah salah satu bentuk saluran distribusi  pemasaran melalui digital.

Cara itu dinilai merupakan komunikasi  langsung dengan calon  pembeli, apalagi potensi pasarnya  lebih luas. “Agar produk yang  dijual layak, maka penjual harus  me mastikan kualitas dan produknya,  misalnya harus memenuhi beberapa kriteria, seperti  kemasan rapi, produk menarik, dan siap kirim,” kata pengusaha SPBU itu.

Karno mencontohkan, produk UMKM yang diproduksi pelaku industri Banyuwangi memiliki banyak variasi. Dari sisi bahan baku, Banyuwangi juga sangat melimpah. Oleh sebab itu, ide kreatif membuat produk kerajinan yang beda dengan daerah lain  sangat dibutuhkan.

“Saya mendengar kerajinan yang dihasilkan pengusaha kecil menengah kita sudah menembus pasar Eropa. Itu bagus, minimal kepercayaan diri pengusaha UMKM Banyuwangi sudah terbentuk,” kata Karno kemarin.  Dia mengaku sangat berterima kasih kepada Menteri BUMN  Rini M. Soemarno yang mampir ke Pesona Ikan Bakar menikmati  hasil laut Banyuwangi.

Sebagai daerah yang berada di pesisir pantai dan ditunjang sebagai penghasil ikan terbesar, sangat pas Menteri BUMN mampir di Pesona Ikan Bakar. “Kami selalu menyiapkan hasil laut yang segar sehingga menyehatkan,” pungkasnya. (radar)