sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pemerintah pusat kembali menegaskan komitmennya mempercepat pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, termasuk di Jawa Timur.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan adalah Jalan Tol Ngawi – Bojonegoro – Tuban atau yang lebih dikenal sebagai Tol Ngaroban.
Kehadiran jalan bebas hambatan ini disebut mampu memangkas kemacetan, meningkatkan konektivitas antardaerah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan yang dilintasi.
Gubernur Jawa Timur periode 2025–2030, Khofifah Indar Parawansa, yang baru saja dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025, diperkirakan akan menjadi tokoh kunci dalam menentukan arah percepatan proyek ini.
Jika pengerjaan benar-benar dimulai tahun ini, Khofifah akan memegang kendali penuh dalam proses koordinasi dan penuntasan hambatan administrasi maupun teknis.
Meski begitu, realisasi proyek yang telah dibahas sejak 2022 tersebut masih belum menemukan kepastian.
Beberapa tahapan belum berjalan optimal, sementara dokumen pendukung juga belum sepenuhnya siap.
Baca Juga: Manchester United Tolak Penawaran AS Roma! Joshua Zirkzee Makin Dekat ke Pintu Keluar Old Trafford?
Rincian Proyek Tol Ngaroban
Tol Ngaroban dirancang memiliki panjang 116,78 kilometer dengan estimasi biaya pembangunan sekitar Rp 23,797 miliar.
Jalur tersebut nantinya menghubungkan wilayah barat–timur melalui Kabupaten Ngawi, Bojonegoro, hingga Tuban, menjadi salah satu koridor penting yang menghubungkan kawasan industri dan sentra perdagangan.
Di wilayah Bojonegoro, proyek ini akan menyentuh 16 kecamatan dan 68 desa, menjadikannya salah satu proyek infrastruktur dengan cakupan paling luas di daerah tersebut.
Pemerintah daerah menilai, percepatan pembangunan tol ini akan mempercepat distribusi barang dan mengurangi beban lalu lintas jalan nasional.
Baca Juga: Jadwal dan Syarat Seleksi PPPK Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat 2025 Resmi Dibuka Kemensos
Daftar Kecamatan dan Desa yang Dilalui Tol Ngaroban
Berikut daftar lengkap wilayah yang direncanakan masuk trase tol:
Page 2
-
Ngemplak, Sraturejo, Blongsong, Baureno, Selorejo, Tlogoagung, Sumuragung
Panjang daftar desa ini menunjukkan bahwa pembangunan tol tidak hanya menyentuh satu titik, namun memerlukan koordinasi lintas kecamatan hingga tingkat tapak, termasuk proses sosialisasi dan pembebasan lahan yang cukup kompleks.
Baca Juga: Daftar 69 Desa di Bojonegoro Terdampak Pembangunan Tol Ngaroban, Koridor Penghubung Tengah–Utara Jawa
Dampak Positif Jika Tol Ngaroban Terealisasi
Pemerintah daerah dan pusat menilai proyek ini dapat membawa sejumlah manfaat strategis bagi wilayah sekitar. Di antaranya:
Arus kendaraan logistik dan transportasi umum dapat terbagi lebih merata, mengurangi kepadatan di jalan nasional maupun jalur poros antar kabupaten.
2. Peningkatan Konektivitas
Tol ini menjadi jalur cepat yang menghubungkan Ngawi menuju Bojonegoro dan Tuban. Waktu tempuh diprediksi dapat dipangkas hingga lebih dari separuh.
3. Pertumbuhan Ekonomi Regional
Sektor industri, perdagangan, hingga UMKM diproyeksikan lebih berkembang dengan meningkatnya pergerakan barang dan manusia.
4. Efisiensi Transportasi
Dengan jalur yang lebih pendek dan bebas hambatan, biaya logistik bagi pelaku usaha dapat ditekan secara signifikan.
Baca Juga: 8 Desa di Ngawi Terdampak Proyek Tol Ngaroban: Panjang Ruas Ngawi-Bojonegoro-Tuban 116,78 Kilometer
Masih Menunggu Kepastian
Meski manfaatnya sangat besar, pembangunan Tol Ngaroban hingga kini belum dipastikan kapan dapat dimulai.
Berbagai tahapan masih memerlukan penyelarasan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pihak investor dan konsultan perencana.
Namun bila proyek ini benar-benar terealisasi dalam waktu dekat, Tol Ngawi–Bojonegoro–Tuban diyakini akan menjadi infrastruktur baru yang mengubah peta pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, terutama di wilayah barat–utara yang selama ini bergantung pada jalur nasional yang semakin padat. (*)








