sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Truk fuso tanpa muatan yang terperosok ke jurang sedalam 10 meter di jalan raya kawasan Gunung Gumitir, perbatasan Banyuwangi dan Jember, pada Jumat (24/10) belum berhasil dievakuasi.
Truk yang disopiri Hendro, 38, warga Kecamatan Gandusari, Blitar, tersebut hingga kemarin (29/10) masih berada di kebun kopi yang berada di wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember.
Koordinator Relawan Gumitir Wiji Haryanto mengungkap, evakuasi yang semula dijadwalkan kemarin pagi dibatalkan karena unit crane yang telanjur disewa masih belum rampung diperbaiki.
“Crane masih belum bisa digunakan. Masih diperbaiki. Bagian yang rusak di tabung hidrolik crane,” ujarnya.
Sedangkan, unit crane lain yang sempat dijanjikan bakal digunakan untuk evakuasi, kata Wiji, hingga kemarin belum sampai di lokasi kecelakaan.
“Crane lain belum bisa dikerahkan karena sopirnya sedang sakit,” ucap pria asal Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru itu.
Padahal, lanjut dia, evakuasi diharapkan segera dilakukan agar keberadaan truk tidak mengganggu aktivitas pekerja kebun.
Selain itu, truk fuso berwarna oranye itu harus segera diangkat sebelum kerusakannya semakin merembet.
“Masalahnya selain crane ini, kita di Gumitir harus pakai yang dari Surabaya, biayanya biasanya lebih mahal,” tandasnya.
Selain itu, lanjut dia, area kecelakaan itu juga diusulkan untuk segera diberi pembatas jalan atau guardrail untuk pengamanan kendaraan.
“Ini kan harapannya juga dipasangi guardrail, sementara ini di lokasi hanya dipasangi tali plastik sebagai pembatas,” tandasnya.
Kanitlantas Polsek Sempolan Aipda Dwi Cahyo Utomo mengatakan, pihaknya segera memberikan informasi jadwal evakuasi jika perbaikan crane sudah rampung.
“Ketika siap, akan langsung kami informasikan agar rekan-rekan driver bisa bersiap-siap,” cetusnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan lalu-lintas menimpa kendaraan besar di Jalur Gumitir kembali terjadi.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Truk fuso tanpa muatan yang terperosok ke jurang sedalam 10 meter di jalan raya kawasan Gunung Gumitir, perbatasan Banyuwangi dan Jember, pada Jumat (24/10) belum berhasil dievakuasi.
Truk yang disopiri Hendro, 38, warga Kecamatan Gandusari, Blitar, tersebut hingga kemarin (29/10) masih berada di kebun kopi yang berada di wilayah Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember.
Koordinator Relawan Gumitir Wiji Haryanto mengungkap, evakuasi yang semula dijadwalkan kemarin pagi dibatalkan karena unit crane yang telanjur disewa masih belum rampung diperbaiki.
“Crane masih belum bisa digunakan. Masih diperbaiki. Bagian yang rusak di tabung hidrolik crane,” ujarnya.
Sedangkan, unit crane lain yang sempat dijanjikan bakal digunakan untuk evakuasi, kata Wiji, hingga kemarin belum sampai di lokasi kecelakaan.
“Crane lain belum bisa dikerahkan karena sopirnya sedang sakit,” ucap pria asal Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru itu.
Padahal, lanjut dia, evakuasi diharapkan segera dilakukan agar keberadaan truk tidak mengganggu aktivitas pekerja kebun.
Selain itu, truk fuso berwarna oranye itu harus segera diangkat sebelum kerusakannya semakin merembet.
“Masalahnya selain crane ini, kita di Gumitir harus pakai yang dari Surabaya, biayanya biasanya lebih mahal,” tandasnya.
Selain itu, lanjut dia, area kecelakaan itu juga diusulkan untuk segera diberi pembatas jalan atau guardrail untuk pengamanan kendaraan.
“Ini kan harapannya juga dipasangi guardrail, sementara ini di lokasi hanya dipasangi tali plastik sebagai pembatas,” tandasnya.
Kanitlantas Polsek Sempolan Aipda Dwi Cahyo Utomo mengatakan, pihaknya segera memberikan informasi jadwal evakuasi jika perbaikan crane sudah rampung.
“Ketika siap, akan langsung kami informasikan agar rekan-rekan driver bisa bersiap-siap,” cetusnya.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan lalu-lintas menimpa kendaraan besar di Jalur Gumitir kembali terjadi.







