Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Ulama dan Umara Banyuwangi Serukan Perdamaian Pasca Pemilu 2019

Foto: merdeka
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: merdeka

BANYUWANGI – Para ulama dan umara (pemimpin) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyerukan untuk menjaga kedamaian pasca pemilu 2019. Mereka sepakat untuk menjalin kebersamaan untuk membangun daerah.

Seruan itu disampaikan dalam Peringatan Peringatan Nuzulul Quran yang digelar oleh PC Nadlatul Ulama Banyuwangi di PP. Al-Falah, Siliragung, Banyuwangi, Jumat (24/5/2019).

Dilansir dari merdekcom, acara tersebut dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi Yusuf Widyatmoko, Kapolres Banyuwangi AKBP Taufiq Herdiansah Zeinardi, Dandim 0825 Banyuwangi Letkol (Inf) Ruli Nuryanto, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Yulius Azz Zaenal, Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Kepala Pengadilan Agama Banyuwangi dan jajaran Pemkab Banyuwangi.

Wabup Yusuf mengatakan, kini sudah saatnya untuk kembali membangun negara dan daerah. Dia mengajak semua kembali beraktivitas sebagaimana biasanya dan kembali merajut kebersamaan membangun daerah dan membangun negara. Menurutnya, persaudaraan lebih penting dari sekadar perbedaan politik.

“Tidak ada yang lebih penting yang perlu kita jaga di atas persaudaraan antar anak bangsa,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan Kapolres Banyuwangi AKBP Taufiq Herdiansyah Zeinardi. Menurutnya, perbedaan pilihan politik sudah harus diakhiri. Sudah saatnya kembali bersama-sama membangun bangsa.

“Tak ada lagi 01, tak ada lagi 02. Yang ada 03, yakni Persatuan Indonesia,” tegasnya.

Dalam acara keluarga besar PCNU Banyuwangi itu, dihadiri sekitar seribu orang. Mulai dari Pengurus Majelis Wakil Cabang, Pengurus Ranting dan badan otonom. Mulai dari Muslimat, Fatayat, GP Ansor, IPNU, IPPNU, Pagar Nusa dan Banser. Para kiai yang hadir antara lain Rais Syuriyah KH. Zainullah Marwan, KH. Abdul Ghofar, KH. Muwafiq Amir, KH. Abdullah Mukhtar, KH. Masruchin Aba Hidayat, KH. Achmad Siddiq, dan puluhan ulama lainnya.

Ketua PCNU Banyuwangi KH. Ali Makki Zaini mengatakan, polemik tentang hasil pemilu cukup diproses melalui jalur hukum yang telah diatur perundang-undangan.

“Soal pemilu dan pilpres sudah selesai. Kita serahkan saja pada yang berwenang,” kata kiai yang kerap disapa Gus Makki ini.

Gus Makki juga menyerukan ke sejumlah kiai dan tokoh NU se-Kabupaten Banyuwangi untuk menjadi aktor rekonsiliator di daerahnya masing-masing.

“Yang sebelumnya konflik karena pemilu, mulai sekarang harus akur kembali,” pungkasnya.