Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Usai Tikam Istri, Gandhi Termangu di Teras, Lalu Kirim Chat ke Polisi untuk Menyerahkan Diri

usai-tikam-istri,-gandhi-termangu-di-teras,-lalu-kirim-chat-ke-polisi-untuk-menyerahkan-diri
Usai Tikam Istri, Gandhi Termangu di Teras, Lalu Kirim Chat ke Polisi untuk Menyerahkan Diri

sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Seorang pria yang sehari-harinya bekerja sebagai kepala di salah satu BUMN di Banyuwangi gelap mata, Senin (20/10).

Pria tersebut tega menghabisi nyawa istrinya dengan sebilah pisau dapur pukul 08.30 Sang istri yang tercatat sebagai karyawan BCA ditikam menggunakan pakai pisau di rumahnya Kelurahan Panderejo, Banyuwangi hingga tewas.

Usai menghabisi nyawa istrinya, pria bernama  Gandhi Dibya Frandana, 41, itu langsung menghubungi polisi lewat chat WhatsApp.

”Maaf Pak, saya mau menyerahkan diri. Saya sudah membunuh istri saya. Saya di rumah Jalan Serayu 54. Saya sangat mencintai istri saya. Saya gak mau istri saya menderita karena saya. Jadi saya gelap mata. Saya gak kuat lihat istri saya menderita karena saya,’’ begitu pesan Gandhi ke nomor WA seorang polisi bernama Hendri yang dinas di Unit Laka Polresta Banyuwangi.

Sontak kejadian Senin pagi itu langsung bikin gempar warga Jalan Serayu, Kelurahan Panderejo.

Tak seberapa lama aparat kepolisian berdatangan untuk memastikan kabar lewat WA tersebut.

Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra bersama Kasatreskrim Kompol Komang Yogi Arya Wiguna, dan Kapolsek Banyuwangi AKP Hendry Cristianto ikut mendatangi TKP pembunuhan.

Duduk Termangu di Teras

Ternyata benar, ketika polisi memasuki rumah, di dalamnya sudah membujur kaku seorang perempuan bernama Budi Wiyantise.

Perempuan berusia 52 tahun yang disebut-sebut sebagai Kepala Bagian BCA Banyuwangi sudah bersimbah darah.

Sementara, Gandhi merupakan pegawai kepala salah satu BUMN di Kecamatan Songgon langsung pasrah kepada polisi yang datang. Saat polisi datang, Gandhi duduk termangu di teras rumahnya.   

“Kasus ini berawal saat pelaku menyerahkan diri, dimana pelaku menghubungi anggota Polresta untuk menyerahkan diri. Pelaku kita jemput di rumahnya yang saat itu sedang duduk di depan teras rumahnya,” ujar Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Rama Samtama Putra.

Rama mengatakan, dari laporan tersebut anggota langsung mengamankan pelaku. Sedangkan korban saat itu ditemukan terkapar di ruang keluarga.

“Korban ditemukan dalam posisi terlentang bersimbah darah dan terdapat luka tusukan di bagian dada,” katanya.


Page 2


Page 3

Amankan Pisau Dapur

Saat itu juga Unit Inafis Polresta Banyuwangi langsung melakukan identifikasi lebih lanjut. Di dalam rumah, petugas juga mengamankan alat yang digunakan oleh pelaku.

“Pelaku menggunakan pisau dapur yang saat ini sudah kita amankan,” terangnya.

Sejauh ini, Tim Reskrim tengah mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui motif dari aksi dugaan pembunuhan tersebut. “Motifnya masih terus kita dalami,” tegasnya.

Rama menegaskan, proses penyelidikan masih terus dilakukan untuk menemukan titik terang terjadinya kasus tersebut.

“Kita masih terus lakukan identifikasi lebih lanjut,” pungkasnya.

Informasi yang diperoleh Radar Banyuwangi menyebutkan, usia pasangan suami istri tersebut terpaut cukup jauh.

Saat ini pelaku berusia 41 tahun, sedangkan korban 52 tahun. Keduanya menikah dikaruniai satu putra yang saat ini berusia 13 tahun.

Sedangakn dari suami sebelumnya, korban dikarunia dua putra yang masing-masing berusia 21 tahun dan 18 tahun.

Sebentar Lagi Pensiun

Kepergian Budi Wiyantise tidak diduga oleh warga Kelurahan Panderejo.

Sebab, pada Minggu malam (19/10) korban yang baru pulang dinas dari Bali sempat mengikuti kegiatan arisan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di lingkungannya.

Tidak hanya itu, korban juga sempat berbincang-bincang dengan warga sekitar, bahkan berpamitan jika dirinya akan pensiun beberapa tahun lagi.

“Sempat ikut arisan sepulang dari Bali, bahkan sempat bilang akan pensiun dan fokus ke arisan PKK,” ujar salah satu tetangga korban, Rosi.