sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Warga yang tinggal di kaki Gunung Raung, tepatnya di Dusun Kampung Anyar, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, mendapat bekal berharga pada Rabu malam (19/11).
Tim Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung menggelar sosialisasi mitigasi bila sewaktu-waktu gunung yang berlokasi tidak jauh dari permukimannya tersebut erupsi.
Kegiatan itu bertujuan meminimalkan korban jiwa dan kerugian materiil. Materi sosialisasi mengenai gunung berapi dan cara mitigasi ketika terjadi erupsi.
“Tujuan utamanya menjelaskan soal mitigasi ketika ada erupsi,” kata petugas PPGA Raung Agung Tri Subekti, Kamis (20/11).
Menurut Agung, sosialisasi itu juga untuk memberikan informasi soal gunung berapi kepada warga yang ada di lereng Gunung Raung.
“Kami jelaskan soal bagaimana gunung berapi terbentuk, tipe-tipe erupsinya seperti apa saja, dan bahayanya apa saja ketika erupsi sebagaimana yang saat ini terjadi di Semeru,” katanya.
Sosialisasi yang dipusatkan di balai tengah kampung itu, terang dia, penting dilakukan karena area bekerja dan kehidupan sosial warga setempat berjarak cukup dekat dari PPGA.
“Kampung ini lumayan dekat dengan kaki Gunung Raung. Ketika warga dan anak-anak tahu seperti apa mitigasinya, diharapkan mereka bsa tahu tindakan apa yang harus dilakukan ketika ada bencana,” ucapnya.
Agung menyebut, sosialisasi ini rencananya akan rutin dilakukan setiap tahun. Sebab, informasi ini sangat penting dan harus diserap oleh masyarakat umum, juga kalangan siswa.
“Dulu sosialisasi seperti ini pernah kita lakukan. Ini tidak menutup kemungkinan dilakukan kembali dengan sasaran masyarakat umum lain,” ujarnya.
Masih menurut Agung, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga kemarin masih menetapkan status Gunung Raung pada level II atau waspada.
Penetapan status gunung yang secara administratif berada di Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu belum berubah sejak Desember 2023.
Sejak statusnya naik ke level II (waspada), lanjut Agung, di Gunung Raung kerap terjadi aktivitas kegempaan.
“Informasi soal kondisi raung ini juga kami sampaikan kepada masyarakat,” pungkasnya. (sas/sgt)







