sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Banyuwangi untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem selama 10 hari sejak Minggu (30/11) hingga Selasa (9/12) pekan depan.
Peringatan ini menjadi perhatian khusus karena hampir seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Bumi Blambangan, saat ini telah memasuki musim hujan.
BMKG mencatat, sejumlah daerah di Jawa Timur termasuk Banyuwangi berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi.
Hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es berpotensi melanda kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.
Prakirawan BMKG Banyuwangi Cahyo Listyantono menjelaskan bahwa dalam beberapa hari terakhir curah hujan di Banyuwangi terpantau menurun akibat pola angin dari arah selatan.
“Untuk saat ini (kemarin) pola angin yang bergerak dari arah selatan bersifat kering sehingga menyebabkan kurangnya curah hujan di Banyuwangi beberapa hari terakhir,” ujarnya.
Meski demikian, Cahyo menegaskan bahwa potensi hujan tetap ada mengingat Banyuwangi telah memasuki periode musim hujan.
“Mengingat pada Desember ini Banyuwangi berada dalam periode musim hujan, potensi terjadinya hujan tetap ada. Sehingga tetap diwaspadai potensi hujan, terutama di wilayah sebelah barat Banyuwangi,” tuturnya.
Peningkatan potensi cuaca ekstrem ini dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya adanya gelombang atmosfer Low, Kelvin, dan Rossby yang melintas di wilayah Jawa Timur.
Selain itu, suhu muka laut di perairan Selat Madura yang masih cukup tinggi serta kondisi atmosfer yang labil dan lembap dari lapisan bawah hingga atas turut mendukung pertumbuhan awan konvektif pemicu hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. (cw6/sgt)






