Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Webinar dengan Jebeng Thulik dan Anak Muda, Wakil Bupati Banyuwangi Sosialisasikan New Normal

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: banyuwangikab

BANYUWANGI – Wakil Bupati Banyuwangi,Yusuf Widyatmoko mensosialisasikan kehidupan new normal ala Banyuwangi kepada para anak muda, peserta webinar ‘Ngobras’ (Ngobrol Bareng dan Donasi with Jebeng Thulik), Kamis (18/6/2020) di Pelinggihan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi.

Dilansir dari banyuwangikab.go.id, sejumlah Jebeng Thulik Banyuwangi dari berbagai angkatan turut berperan aktif dalam penyelenggaraan webinar ini.

“Kita kini sedang bersiap menghadapi new normal atau fase kehidupan baru di tengah virus corona yang diperkirakan masih tetap ada. Dan masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan selalu menerapkan protokol standar covid19,” kata Yusuf.

Yusuf membeberkan, strategi Banyuwangi  dalam menuju fase produktif dan aman dibagi dalam 3 fase, yaitu Emergency, Recovery, dan Fase New Normal.

“Fase new normal dapat dilaksanakan jika Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG) dan kasus positif corona menurun atau dapat dikendalikan. Sedangkan produktivitas yang ditandai dengan kunjungan wisatawan, omzet UMKM akan lebih meningkat dengan intervensi pemerintah kabupaten melalui berbagai program dan kegiatan,”terangnya.

Sementara itu ditambahkan Kepala Disbudpar Banyuwangi, MY Bramuda, saat ini Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan berbagai instrument menuju kehidupan new normal dengan melakukan beberapa simulasi. Yakni di bidang pariwisata dengan penerapan protokol kesehatan pada hotel dan destinasi wisata. Begitu pula di bidang kesenian, pelayanan publik dan UKM di jasa kuliner, pasar dan restoran.

“Jelas ada perubahan strategi dari yang sebelumnya. Misalnya terkait akomodasi. Dulu yang ditawarkan adalah pelayanan dan harga yang murah, kini mengacu pada CHS atau Cleaness (kebersihan), Healthy (kesehatan) dan Safety (keamanan). Atraksi wisata yang dulu terbiasa gebyar dan melibatkan banyak massa, kini menerapkan jaga jarak dan membatasi jumlah pengunjung. Serta pengaturan jam  buka destinasi wisata, yang dulunya 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, sekarang hanya dibuka 5 hari dalam seminggu. Artinya ada jeda waktu libur 2 hari agar kesehatan dan kebersihan tetap terjaga,”terang Bramuda.

Tak hanya menghadirkan narasumber dari pemerintahan. Dua anak muda jebolan Jebeng Thulik juga hadir untuk memberikan motivasi bagi anak-anak muda. Khususnya bagaimana cara mereka berkarya dan melawan kebosanan selama masa pandemi. Kedua anak muda tersebut adalah Muhamad Abi Zakaria dan Rizka Widyana.

Selain jebolan Jebeng Thulik, Abi juga menjadi Wakil1 Raki Jawa Timur 2020, dan Rizka merupakan finalis Raki Jatim 2020. Keduanya masih berstatus mahasiswa di universitas di Surabaya.

Keduanya mengajak para anak muda untuk aktif berkarya selama stay at home. Rizka misalnya. Rizka yang suka menari, kini rajin mencoba hal-hal baru.

“Saat ini saya sedang mencoba hal baru yaitu di bidang penyutradaraan. Karya yang saya buat terkait covid 19. Karya yang saya buat di bidang tradisi. Bagaimana orang mulai aktif berkesenian, tapi dengan menerapkan kebiasaan kesehatan yang baru. Intinya tetap produktif tapi stay aware dengan protokol kesehatan,” ujar gadis asal Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi ini.

Kegiatan ini juga diisi dengan pengumpulan donasi bagi paramedis dan warga yang terdampak Covid-19.