Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

10 Eksekutif Perempuan Taklukan Ijen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI- Keindahan Gunung Ijen menarik minat sepuluh eksekutif perempuan menaklukkan gunung setinggi 2.443 meter diatas permukaan laut itu. Para perempuan dengan rentan usia 28 tahun sampai 65 tahun itu pun rela jauh-jauh datang dari Jakarta ke Bumi Blambangan untuk menikmati keindahan gunung yang tersohor dengan fenomena blue fire yang mempesona tersebut kemarin (9/11).

Managing Director Rappler Indonesia, Uni Lubis mengatakan, sedianya dia bersama sembilan rekannya ingin mengibarkan bendera merah putih di Ijen pada Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus lalu.

Tetapi karena kala itu Bandara sering ditutup, baru kali ini kami merealisasikan rencana ke Ijen. “Kebetulan saat ini (kemarin) Pahlawan 10 November,” ujarnya. Uni menambahkan, dirinya dan sembilan rekannya untuk mengunjungi Gunung Ijen sangat besar.

Bahkan, lantaran Bandara Blimbingsari sempat ditutup akibat imbas aktivitas Gunung Barujari, dia dan rekan-rekannya menyiapkan “plan B”, yakni membeli tiket tiket Kereta Api rute Surabaya-Banyuwangi. “Sudah lama kami mendengar keindahan Gunung Ijen. Selain itu, kami tertarik datang ke Banyuwangi karena kabupaten berubah dari kabupaten yang biasa-biasa saja menjadi kabupaten yang seperti saat ini,” kata dia.

Managing Direktor Inmark Digital, Ventura Elisawati menambahkan, sepanjang perjalanan, rekan-rekannya menyampaikan kesan spontan bahwa Banyuwangi sangat bersih. Dia juga mengaku terkesima dengan keramahan warga Bumi Blambangan.

Bukan itu saja, nilai plus Banyuwangi yang lain adalah peran tempat-tempat wisata menarik di Banyuwangi. Bahkan bukan hanya manberi info tempat wisata, para pemandu wisata itu juga menginformasikan berbagai program pemerintah di bidang pariwisata, kebersihan, dan lain- lain.

“Kami dengar dari tour guide akses ke Ijen dibangun dengan APBD Kabupaten Banyuwangi. Kami juga mendengar pemkab menggalakan program green and clean, kali bersih, dan lain-lain. Tour  yang memandu kami juga menvampaikan para pesapon bertugas dalam tiga shift untuk menjaga kebersihan di Banyuwangi selama 24 jam per hari,” terangnya.

Bureau Chif Rappler Indonesia, Natashya Guiterrez menambahkan seandainya Banyuwangi hanya memilki Gunung Ijen, itu sudah yang luar biasa bagi wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten  The Sun rise of Java ini. Apalagi ditambah dengan wisata lain yang dimiliki oleh kabupaten ujung timur pulau jawa ini. “Banyuwangi sangat luar biasa,” kata dia.

Sementara itu, kritik konstruktif disampaikan Uni Lubis. Menurut dia, sebagai tempat wisata yang sudah tersohor di tingkat dunia, hanya ada lima toilet pos terakhir menuju Ijen. Kondisi toilet yang ada pun terkesan jorok.

”Tetapi menurut guide kami, pemkab tidak bisa berbuat banyak Karena lahan tersebut masuk wilayah Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Baru sah saya konfirmasi ke Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ibu Siti Nurbaya dan langsung ditanggapi. Hal itu akan segera ditindaklanjuti,” Punskasnya.(radar)