Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ditargetkan Rp 460 Miliar, Realisasi PAD Baru Rp 190 Miliar

Ilustrasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Ilustrasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

BANYUWANGI – Enam pekan menjelang tutup tahun anggaran 2017, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) masih belum mencapai separo dari target. Realisasi PAD sejak awal tahun hingga 16 November hanya sebesar 41,33 persen dibandingkan target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017.

Informasi yang berhasil dikumpulkan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pada laporan realisasi anggaran berdasar transaksi kas daerah, realisasi PAD sejak 1 Januari hingga 16 November sebesar Rp 190,1 miliar. Angka ini setara dengan 41,33 persen dari target PAD yang ditetapkan dalam APBD 2017, yakni sebesar Rp 460 miliar.

Minimnya torehan PAD itu disebabkan realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah. Enam pekan menjelang tutup tahun, realisasi pos lain-lain PAD yang sah hanya Rp 18,83 miliar. Padahal, pada APBD 2017, lain-lain PAD yang sah ditarget sebesar Rp 212,25 miliar. Artinya, sejauh ini realisasi lain-lain PAD yang sah tersebut baru sebesar 8,87 persen.

Sementara itu, realisasi tiga pos PAD yang lain, yakni hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, serta hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan telah mencapai 60 persen lebih. Realisasi hasil pajak daerah sebesar Rp 127,08 miliar atau 69,72 persen dari target sebesar 182,26 miliar.

”Sedangkan realisasi hasil retribusi daerah telah mencapai Rp 29,43 miliar atau setara 62,5 persen dibanding target sebesar Rp 47,08 miliar,” ujar Bendahara Umum Daerah Samsudin SE dalam laporan tertulis tentang laporan realisasi anggaran tahun 2017 berdasar transaksi kas daerah.

Bahkan, pada periode yang sama realisasi pengelolaan kekayaan daerah telah mencapai 80,18 persen. Tepatnya sebesar Rp 14,75 miliar. Sedangkan target PAD dari pos pengelolaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 18,4 miliar.

Masih di sisi pendapatan daerah. Selain PAD, pendapatan daerah juga berasal dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Realisasi dana perimbangan telah mencapai Rp 1,61 triliun, setara dengan 86,19 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 1,87 triliun. Sedangkan lain-lain pendapatan daerah yang sah telah terealisasi 68,49 persen, tepatnya Rp 367,54 miliar dai target 536,61 miliar.

Jika dikalkulasi, realisasi pendapatan daerah sejak 1 Januari hingga 16 November mencapai Rp 2,17 triliun. Realisasi pendapatan daerah itu setara dengan 75,70 persen dari target senilai Rp 2,87 triliun.

Di sisi lain, belanja daerah telah terealisasi sebesar Rp 2,07 triliun atau 70,05 persen dari target dalam APBD 2017 yang mencapai Rp 2,95 triliun. Rinciannya, belanja tidak langsung terealisasi sebesar Rp 1,21 triliun alias 87,26 persen dari target Rp 1,39 triliun, serta belanja langsung terealisasi sebesar 852,41 miliar atau 54,66 persen dari target sebesar 1,55 triliun.

Sedangkan pos pembiayaan daerah yang diproyeksi menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah tersebut, sejauh ini telah terealisasi 56,75 persen. Tepatnya sebesar Rp 46,59 miliar dari target sebesar 82,1 miliar. (radar)