Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Harjoso Akui Istrinya Selingkuh

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

WONGSOREJO – Sidang kasus kekerasan dalam rumah tangga yang mengakibatkan Supiati meregang nyawa akhirnya sampai ke agenda pemeriksaan terdakwa. Sang suami sekaligus terdakwa, Harjoso, 56, menghadapi berbagai pertanyaan yang diajukan majelis hakim, jaksa penuntut umum (JPU), dan kuasa hukumnya, Siti Nur Hayati.

Pengakuannya, aksi kekerasan yang dilakukan Harjoso kepada Supiati murni akibat dibakar rasa cemburu. Dirinya sudah bersabar terhadap kelakuan istrinya. Harjoso pun mengaku kerap cekcok dengan istrinya sebelum kejadian nahas di persawahan tidak jauh dari rumahnya itu.

“Dia (Supiati) itu selingkuh dengan Andika,” aku Harjoso di ruang persidangan kemarin.  Dia juga mengaku kesal kepada Supiati. Diungkapkan, dirinya tidak pernah diberi bekal makan siang saat bekerja di sawah. Bekal untuk dirinya justru diberikan kepada selingkuhannya.

Mengenai senjata yang digunakan menghabisi istrinya, dia bawa setelah dirinya mencari rumput. Selepas membabat istrinya sepulang dari rumah mertuanya, Harjoso tidak tahu lagi istrinya itu masih hidup ataukah telah meninggal. Yang ada di dalam benaknya dia ingin kabur dan menyerahkan diri kepada polisi. Namun, tidak ada orang yang bersedia membantunya mengantar ke kantor polisi.

Sidang yang diketuai Endru Devkarna itu akhirnya ditunda pekan depan dengan agenda pembacaan tuntutan. Harjoso dihadapkan di persidangan dengan dakwaan melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Kejadian itu berlangsung pada 15 Oktober 2016.

Saat itu Harjoso hendak pulang  ke rumahnya usai bertani di sawah. Tak dinyana rumah dalam kondisi terkunci dan istrinya tidak ada di rumah. Mengetahui  hal itu, dia berusaha mencari is trinya di rumah mertuanya yang hanya berjarak 200 meter.

Di sana dia bertemu Supiati. Harjoso segera mengajak istrinya pulang. Tidak ada kejanggalan saat keduanya meninggalkan rumah  mertuanya. Di tengah jalan, Harjoso mengajak bicara istrinya. Diduga ajakan ngobrol tidak digubris korban.

Supiati hanya diam seribu bahasa. Melihat sikap istrinya itu, tensi pembicaraan Harjoso mulai naik. Dia diduga mulai menyinggung inti masalah keluarga, yakni isi pesan singkat di hand phone yang menyebabkan keduanya terlibat cekcok selama satu bulan terakhir.

Namun, Supiati tetap diam. Hal  itu yang menyebabkan Harjoso semakin kalap. Dia berusaha bersikap kasar kepada istrinya. Melihat gelagat  tidak baik, Supiati berusaha lari. Hal itu semakin membuat Harjoso kalap. Kemudian, dia mengayunkan  celurit yang dibawanya ke tubuh  istrinya.

Tebasan pertama mengenai wajah dan telinga kanan korban.  Akibat tebasan itu, korban lemah. Pelaku pun mudah menghampirinya. Pelaku kembali menebaskan celurit dan mengenai perut sebelah kiri korban. Korban  pun langsung nyungsep ke saluran irigasi sawah. Melihat istrinya  terkapar, Harjoso berusaha kabur.  (radar)