Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Karnaval, Usaha Parkir Dadakan Menjamur

Papan petunjuk lokasi parkir dipasang warga agar penonton pawai budaya menitipkan kendaraannya, kemarin (3-9).
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Papan petunjuk lokasi parkir dipasang warga agar penonton pawai budaya menitipkan kendaraannya, kemarin (3-9).

GENTENG – Kegiatan pawai budaya dalam rangka HUT ke-72 RI di Kota Genteng, mendatangkan berkah bagi warga sekitar. Mereka bisa membuka usaha parkir bagi para penonton yang banyak datang dari berbagai daerah.

Parkir dadakan itu, banyak dilihat di setiap jalan gang dan jalan utama seperti di Desa Genteng Wetan dan Desa Genteng Kulon. Tapi sayang, tukang parkir itu terkadang terkesan memaksa.

“Kami dari pemuda, bayar Rp 2000 meski hanya lewat,” cetus salah satu tukang parkir dadakan di barat jalan simpang tiga lbrahimy, Desa Genteng Wetan. Salah satu tukang parkir dadakan, Suhono, 41, yang membuka usaha parkir di belakang Bank Nusamba. Desa Genteng Wetan, mengatakan sejak peserta pawai budaya diberangkatkan jalan gang sudah diblokir untuk tempat parkir.

“Tapi kita sudah koordinasi dengan warga lainnya, katanya. Untuk parkir ini, terang dia, tidak melakukan pungutan yang membebani. Setiap motor yang diparkir, tidak menetapkan tarif tapi hanya sukarela.

“Terserah mereka memberi, rata-rata Rp 2000,” jelasnya. Soal keamanan, terang dia, telah dijamin dengan melibatkan banyak warga. “Petugasnya banyak, mereka mengawasi hingga kendaraan yang parkir benar-benar aman,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Ditanya hasil dari usahanya, Sujiono mengaku untuk setiap kegiatan parkir, berhasil mengumpulkan uang rata-rata Rp 200 ribu. “Di tempat saya ini sehari rata-rata Rp 1 juta,” terang Zainul yang membuka usaha parkir di jalan simpang tiga lbrahimy. (radar)