Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Nelayan Benur Tewas di Alas Purwo

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Petugas-gabungan-mengevakuasi-mayat-Sugeng-usai-petugas-Polsek-Tegaldlimo-melakukan-olah-TKP

TEGALDLIMO – Mayat berkelamin laki-laki, tergeletak di pinggir pantai Rowo Bendo, daerah Taman Nasional Alas Puwo (TNAP),  wilayah Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo kemarin siang (17/3). Diduga mayat yang kali pertama ditemukan  oleh petugas TNAP yang sedang melakukan patroli di tepi laut, itu seorang nelayan.

Tidak jauh dari lokasi, ditemukan perahu da lam posisi terbalik dan sejumlah peralatan memancing yang berserakan. “Korban seorang nelayan, itu kecelakaan laut dengan perahu terbalik,” cetus Kapolsek Tegaldlimo, AKP Heri Purnomo.

Kapolsek mengaku mendapat laporan dari petugas TNAP terkait penemuan mayat,  itu sekitar pukul 11.15. Dari laporan itu,  lang sung meluncur ke lokasi bersama petugas  kesehatan dari Puskesmas Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo.

“Korban ini ditemukan sudah meninggal,” cetusnya.  Berita ada nelayan yang meninggal, ternyata cepat menyebar. Sejumlah warga dari daerah  Kecamatan Muncar, beriringan menuju ke  lokasi penemuan mayat. Mereka menduga, orang yang meninggal itu keluarganya.

“Awalnya identitas korban tidak diketahui,” terang Kapolsek. Saat jenazah akan dibawa ke polsek, jelas  dia, berpapasan dengan warga yang mengaku dari Muncar. Dari warga itulah, identitas korban akhirnya diketahui bernama Sugeng Adi Prayitno, 50, asal Dusun Kawang, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar.

“Ternyata orang Desa Wringin Putih,” katanya. Dari hasil pemeriksaan petugas medis, masih kata Kapolsek, tidak ditemukan ada tandatan  da bekas penganiayaan. Diduga kuat, korban yang sedang mencari ikan itu naik perahu hanya sendirian.

“Mungkin kena ombak perahunya terbalik,” ujarnya. Sementara itu, salah satu kerabat korban, Mohammad Rudi Suharto, 36, mengatakan pada Rabu pagi (16/3) masih melihat korban sarapan di warung. Diduga, korban itu melaut untuk mencari  benur pada siang hari.

“Mungkin malamnya perahu terbalik dan meninggal ini,” katanya. Korban ini hidup sebatang kara. Sejak cerai dengan istrinya yang ada di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar, korban tinggal tidak menentu.  “Anaknya ada yang tinggal di Malang,” ungkapnya.

Selama ini korban dikenal orang yang ramah  dengan warga di sekitar tempat tinggalnya, termasuk teman seprofesi sesama nelayan.  Meski sudah lama menduda, korban juga masih beraktivitas melaut. “Korban ini setiap hari bekerja,” cetusnya.

Usai diperiksa tim medis dan diidentifikasi oleh kepolisian, jenazah korban langsung dibawa ke rumah salah satu keluarganya di  Dusun Stoplas, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar. “Rencananya dimakamkan di Sendang Biru, Malang, dekat rumah anaknya,” kata Rudi Suharto. (radar)