Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pasar Baru Usung Konsep Green Architecture

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
bupati-anas-berdialog-bersama-pedagang-pasar-banyuwangi-di-pendapa-sabha-swagata-blambangan-senin-malam-kemarin
Bupati Anas berdialog bersama pedagang Pasar Banyuwangi di Pendapa Sabha Swagata Blambangan Senin malam kemarin

Lantai Dua untuk Area Parkir

BANYUWANGI – Rencana pemkab merevitalisasi Pasar Banyuwangi nyaris dipastikan terealisasi tahun depan. Kalangan pedagang, khususnya pedagang yang selama ini berjualan di pasar sisi utara, telah menyatakan setuju atas rencana pembangunan pasar  tradisional terbesar di Kota Penyu tersebut.

Hal itu terungkap saat Bupati Abdullah Azwar Anas menggelar dialog bersama para pedagang Pasar Banyuwangi Senin malam  (26/9). Dialog yang digeber di  Pendapa Sabha Swagata Blambangan itu merupakan perwujudan komitmen Bupati Anas.

Setelah para pedagang menyatakan setuju terhadap rencana pembangunan Pasar Banyuwangi, Bupati Abdullah Azwar Anas lantas  memaparkan desain awal pasar kebanggaan masyarakat Bumi Blambangan tersebut. Mengacu desain awal yang digarap arsitek   papan atas nasional, yakni Adi Purnomo, tersebut Pasar Banyuwangi akan terdiri atas 1.356 los.

Anas mengatakan, konsep  pembangunan Pasar Banyuwangi  akan dilakukan dengan mengakomodasi kekhasan lokal. Gerbang pasar didesain menyerupai udheng khas Banyuwangi. Selain itu, pemkab juga terus konsisten mengusung konsep green architecture.

“Lokasi Pasar Banyuwangi sangat strategis. Berada di tengah-tengah antara alun-alun,  pendapa, dan masjid. juga dekat  dengan Pantai Boom,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas  Pekerjaan Umum, Bina Marga,   dan Cipta Karya (PU-BMCKTR) Banyuwangi, Mujiono, menambahkan Pasar Banyuwangi akan  dibangun dua lantai.

Atap pasar tersebut akan dimanfaatkan sebagai area parkir yang sekaligus menjadi ruang hijau. Mujiono menjelaskan, konsep awal, Pasar Banyuwangi terdiri atas 1.532 los. Rinciannya, pasar  sisi utara sebanyak 230 los di lantai satu dan 230 los di lantai dua, serta masing-masing 536 los di lantai satu dan dua pasar  sisi selatan.

“Tetapi sesuai arahan Pak Bupati, ini masih konsep awal. Masih bisa berubah, tergantung kesepakatan para pedagang  pasar,” cetusnya. Sedangkan Bupati Anas menambahkan, jumlah los di Pasar Banyuwangi itu bisa berubah sesuai  kesepakatan para pedagang.

Dia  mencontohkan, misalnya luas  Pasar Banyuwangi mencapai 300  meter persegi dan jumlah los yang  disepakati sebanyak 100, maka  luas masing-masing los 3 meter  persegi. Tetapi, kalau ternyata pedagang minta 200 los, akan lebih sempit. Silakan ini dirembug oleh pedagang,” paparnya.

Dikonfirmasi usai pertemuan, Anas mengatakan, tahap pembangunan Pasar Banyuwangi  akan dimulai tahun ini. Sebelum  pembangunan dilakukan, pemkab akan menyiapkan lokasi relokasi yang layak bagi parap pedagang. Relokasi akan ditempatkan di lokasi yang tidak terlalu  jauh dengan pasar tersebut.

Menurut Anas, awalnya pemkab berencana menyediakan anggaran sebesar Rp 300 juta untuk relokasi Pasar Banyuwangi. Namun, belakangan jumlah  anggaran dinaikkan menjadi Rp  2,4 miliar. Dana senilai Rp 2,4 miliar  itu sudah dianggarkan pada Perubahan Anggaran Pendapatan  dan Belanja Daerah (P-APBD) 2016 agar tempat relokasi pedagang layak,  termasuk dilengkapi sistem drainase,  pembuangan limbah, dan toilet.

“Jadi, saat hujan, tempat dagangan pedagang tidak bocor,” akunya. Sedangkan untuk pembangunan Pasar Banyuwangi sisi utara, Anas memprediksi dana yang dibutuhkan sekitar Rp 20 miliar  sampai Rp 25 miliar. Dana itu akan dianggarkan pada APBD  Banyuwangi tahun depan.

“Kami  juga akan meminta APBD Provinsi  Jatim,” kata dia. Anas menambahkan, sedianya  pembangunan Pasar Banyuwangi bisa dilakukan tahun ini. Dana dari Anggaran Pendapatan dan  Belanja Negara (APBN) 2016  sebesar Rp 36 miliar sudah  tersedia.

“Tetapi, karena dana pendamping, termasuk untuk relokasi belum tersedia, maka kami minta ditangguhkan. Apakah pada APBN 2017 masih  muncul Rp 36 miliar, kita tunggu   nanti,” cetusnya.  Karena belum ada kepastian  dana dari APBN, imbuh Anas,  pemkab menyiapkan beberapa opsi.

Opsi pertama, kalau anggaran  pembangunan Pasar Banyuwangi di APBN 2017 muncul, pembangunan juga menyasar pasar sisi  selatan. “Sedangkan di sisi utara, akan dibangun tanpa menunggu APBN. Tidak mungkin kita menunggu APBN baru dibangun,” pungkasnya. (radar)