Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

RSUD Blambangan Naik Kelas B, General Check Up Cabup tak Perlu ke Jember

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Punya 23 Dokter Spesialis, RSUD Blambangan Naik Kelas B

BANYUWANGI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi resmi menyandang predikat Rumah Sakit Kelas B. Dengan kenaikan kelas ini, general chek up untuk bakal calon bupati/wakilnya tak perlu jauh-jauh ke RSUD dr. Soebandi  Jember.

Cukup di RSUD Blambangan, layanan untuk general chek up untuk calon kepala daerah bisa teratasi. Peningkatan klasifikasi dan naik  kelas ini mengacu Surat Ijin operasional Rumah Sakit Nomor  P2T/2/03.22/01/II/2017 yang dikeluarkan Pemprov Jatim melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu  UPT Pelayanan Perijinan Terpadu  tertanggal 8 Februari 2017.

Direktur RSUD Blambangan dr. Taufiq Hidayat, Sp. And, M.Kes  mengatakan, tidak mudah untuk  bisa naik kelas B. Banyak visitasi berulang-ulang yang harus memenuhi standar. Mulai kesiapan SDM, sarana dan prasarana, pelayanan, hingga manajemen sudah terpenuhi untuk rumah sakit pelat merah tersebut.

“Alhamdulillah lolos, meski hingga saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus  kita lakukan,” ujar Taufik ditemui di ruang kerjanya kemarin. Diungkapkan, untuk mewujudkan rumah sakit tipe B, RSUD  Blambangan harus menunggu selama dua tahun.

Selama itu pula, RSUD berusaha melengkapi  beberapa Sumber Daya Manusia  (SDM), yakni dokter spesialis  yang masih belum sesuai jumlah  yang ditetapkan untuk RS tipe  B. Saat ini RSUD Blambangan telah memiliki 23 dokter spesialis. Seperti, spesialis kandungan,  spesialis anak, spesialis bedah  dan spesialis penyakit dalam.

“Jumlah ini telah memenuhi syarat sebagai rumah sakit kelas  B. Perlu diketahui jumlah dokter  spesialis kita lebih banyak daripada milik Jember,” terang dokter  spesialis andrologi ini.  Dari progresivitas, RSUD Blambangan juga dinilai memenuhi syarat dalam pengembangan pelayanan yang memadai.

Ketersediaan peralatan terus dikembangkan. Jumlah sumber daya manusia yang dimilik sangat menunjang operasional rumah sakit sebagai kelas B. Dari sisi pelayanan laboratorium, RSUD Blambangan dianggap dapat memberikan dukungan  untuk peningkatan pelayanan kesehatan lainnya.

RSUD Blambangan memiliki fasilitas penunjang medis yang lengkap, salah satunya adalah unit instalasi laboratorium. “Dengan proses pemeriksaan yang cepat dan didukung dengan sistem tabung transportasi medik mempersingkat waktu pelayanan hasil  laboratorium terutama di Unit  IGD, Unit Perawatan Intensif, dan Rawat Inap,’’ ungkap Taufik.

Laboratorium Patologi Klinik  juga melayani pemeriksaan laboratorium 24 jam dan melakukan  berbagai macam pemeriksaan  specimen (darah, urine, tinja, cairan tubuh) baik bersifat rutin dan emergency. Sebagai penunjang diagnosa menggunakan  alat-alat automatic dan modern.

Ada pula laboratorium Patologi  Anatomi untuk melayani  pemeriksaan jaringan/sel untuk  diagnosis penyakit Non Neoplasma dan Neoplasma. Instalasi Radiologi milik RSUD Blambangan juga salah satu yang terbaik. “Jadi dengan kenaikan kelas B  ini, saat pemeriksaan kesehatan  calon bupati dan wakil bupati  Banyuwangi tidak perlu lagi ke Jember, sebab fasilitas yang ada  di RSUD Blambangan sudah  memenuhi syarat,” tandasnya.

Dikatakan, target RSUD Blambangan selanjutnya adalah pada  tahun 2020 akan menjadikan RSUD ini pada kelas B pendidikan. Rumah sakit pendidikan adalah rumah sakit umum yang terkait dengan kegiatan penelitian dan pendidikan di fakultas kedokteran  pada suatu universitas/lembaga  pendidikan tinggi.

Nantinya RSUD Blambangan dapat dipakai untuk pelatihan  dokter-dokter muda, uji coba  berbagai macam obat baru atau teknik pengobatan baru. Untuk menuju ke sana, Taufik mengaku  sudah mempersiapkan SDM. “Ada  satu orang yang kita sekolahkan ke tingkat Strata tiga yang saat ini  masih semester dua. Sekali lagi  pencapaian naik kelas B ini adalah  upaya kami untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat pengguna jasa kesehatan,” pungkasnya. (radar)