GAMBIRAN – Umat Buddha asal Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, menggelar perayaan Fang Sen. Upacara ritual itu dilakukan dengan melepas ikan di sungai Kalicari di Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran. Fang Sen itu yang dilakukan penganut Buddha dengan cara menebar ikan jenis lele sebanyak satu kuintal.
“Ritual ini dilakukan setiap menjelang Hari Raya Waisak. Pelepasan ikan ini sebagai bentuk kasih sayang kepada sesama makhluk,” cetus Riono, salah satu panitia perayaan Waisak dari Vihara Dhamma Harja, Desa Yosomulyo.
Makna ritual Fang Sen, terang dia, kini dijadikan tema perayaan Waisak tahun ini, yakni cinta kasih penjaga dunia. Maksudnya, kasih sayang harus disertakan kepada semua orang dan makhluk di dunia. “Ini implementasi kepada semua makhluk, sehingga terjadi keseimbangan,” ucapnya.
Berbeda dengan pelaksanaan tahun lalu, Fang Sen kali ini tidak diikuti silacarini (siswa yang mendalami Agama Buddha). Sebab, agenda itu berbarengan dengan di daerah lain. “Silacarini yang datang tahun lalu, sekarang ada di Tangerang,” ujarnya.
Sementara itu, menjelang Hari Raya Waisak yang jatuh pada Minggu besok (29/5), sejumlah umat Buddha menggelar gotong royong dengan cara bersih-bersih di sekitar wihara. Mereka juga banyak yang memasang spanduk dan bendera.
“Persiapan sudah dimulai sebulan lalu. Hari ini persiapan dilakukan pada Minggu,” terang Adiyono, 39, salah satu pengurus Vihara Dhamma Mukti, Desa Yosomulyo. (radar)