52 Sekolah SMP Nebeng UNBK di SMA
BANYUWANGI – Jenjang SMP di Banyuwangi akhirnya memastikan jumlah sekolah yang akan menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun ini. Ada 108 SMP yang akan menyelenggarakan UNBK dengan 51 sekolah di antaranya melaksanakan ujian secara mandiri.
Sedangkan 52 sekolah lainnya harus menyelenggarakan UNBK dengan cara menggabung atau numpang di SMA atau SMK terdekat. Salah satunya seperti SMPN 1 Giri yang akan bergabung dengan SMAN 1 Giri. Kemudian SMPN 1 Glagah yang akan gabung dengan SMKN 1 Glagah.
Di samping itu masih ada 28 MTs yang juga akan melaksanakan UNBK tahun ini. Kabid SMP Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno mengatakan, di Banyuwangi terdapat 168 SMP, baik negeri maupun swasta. Dengan adanya 108 sekolah yang menyatakan melaksanakan UNBK, maka 68 sisa sekolah lainnya tahun ini dipastikan akan menyelenggarakan unas dengan menggunakan naskah.
Meski jumlah sekolah yang tidak menyelenggarakan UNBK masih terbilang cukup tinggi, namun menurut mantan Kabid Sarpras Dispendik itu, jumlah tersebut sudah melebihi target yang ditetapkan oleh Dispendik Jatim. Sebab, di beberapa kabupaten lain masih ada sekolah yang angka partispasinya masih belum terlalu tinggi.
Seperti yang dirilis situs resmi Kemendikbud, ubk.kemdik bud.go.id, dimana kabupaten di sekitar Banyuwangi seperti Jember dan Probolinggo persentase kepesertaan SMP dan MTs mereka untuk UNBK masih di bawah angka 50 persen.
Kasi Pengendalian Mutu SMP Dispendik Banyuwangi, Sutikno menambahkan, target dari Dispendik Jatim untuk setiap SMP yang ada di Jatim menetapkan minimal 50 persen sekolah dapat menyelenggarakan UNBK. Baik itu dengan cara mandiri atau mau pun dengan cara menggabung.
Selain untuk menyetarakan mutu pendidikan agar sama secara nasional, UNBK juga dianggap dapat meningkatkan integritas siswa. Sehingga Dispendik Jatim mengupayakan agar setiap kabupaten bisa meningkatkan partisipasinya dalam UNBK tahun ini.
“Kalau hanya jenjang SMP, di Banyuwangi presentase keikutsertaannya sudah melebihi 75 persen. Sedangkan jika dirata-rata bersama MTs, peesentasenya menjadi 52 persen. Ini masih lebih tinggi daripada kabupaten sekitar,” ujar Sutikno.
Dia menambahkan, untuk peserta unas tahun ini di jenjang SMP mencapai 16.642 siswa. Dengan 12.192 siswa yang akan mengerjakan unas dengan komputer dan 4.450 sisanya menggunakan naskah. Meski ada perbedaan, namun dia berharap semua siswa tetap bisa mempersiapkan diri dengan baik.
Bagi SMP yang baru tahun ini melaksanakan UNBK diharapkan bisa lebih siap melaksanakan ujian, sedangkan untuk yang masih menggunakan naskah juga diharap tetap bisa mengerjakan Unas dengan maksimal. Untuk yang menggunakan naskah sistemnya sama dengan unas biasa.
Mereka akan memperoleh naskah yang disimpan di masing-masing Polsek, kemudian diambil setiap waktu ujian. “Sedangkan yang UNBK harus segera menghubungi SMK atau SMA bagi yang menggabung. Untuk mandiri bisa melakukan uji coba,” pungkasnya. (radar)