Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Siapkan 12.243 Unit Komputer Untuk UNBK

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Keseriusan seluruh sekolah di bidang pendidikan menengah (Dikmen) menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) tampaknya tidak main-main. Dari data yang sudah diverifikasi, tercatat ada 12.243 client computer dan 478 server yang akan digunakan SMA, SMK, dan MA di Banyuwangi dalam unas yang akan berlangsung  bulan April mendatang.

Dari total jumlah itu, Madrasah Aliyah dengan 46 lembaga  memiliki 3477 client komputer dan 136 server yang akan digunakan sekitar 16.502 siswa. Kemudian SMA  memiliki 2322 clien komputer berserta  90 server yang akan digunakan oleh 6237 siswa.

Yang terbanyak dimiliki jenjang SMK dengan 6444 client komputer dan 252 server yang akan digunakan 8246 siswa. Jenjang SMA menjadi yang terbanyak menyelenggarakan UNBK  atau ujian computer base test (CBT) secara mandiri dengan total seluruh  sekolah.

Sedangkan jenjang SMK yang sebelumnya diprediksi menyelenggarakan UNBK secara mandiri, menyisakan lima lembaga yang   bergabung dengan sekolah lain. Sedangkan MA menjadi yang terbanyak dengan 11 lembaga sekolah yang menggabung ke sekolah lain  untuk UNBK tahun ini.

“Tanggal 12 Februari sekolah mulai melaksanakan tryout untuk UNBK. Tryout ini sekaligus memeriksa kesiapan perangkat. Karena sementara ini verifikasi masih berdasarkan data,” ujar koordinator proktor SMA/SMP Banyuwangi, Omaidi.

Dia menambahkan, ada banyak hal yang harus diperhatikan untuk  mendukung kelancaran UNBK.Selain spesifikasi komputer dan server yang sesuai ketentuan Kemdikbud, kesiapan panitia seperti keberadaan generator set dan kesiapan proktor dan teknisi juga  harus diperhatikan.

Tryout atau simulasi yang dilakukan pada 12 Februari nanti sebenarnya sudah masuk kategori simulasi kedua. Karena simulasi pertama sudah dikerjakan pada bulan Oktober 2016 lalu. “Waktu itu banyak sekolah masih bingung karena ada kabar moratorium  unas. Jadi hanya beberapa sekolah yang memang sudah siap UNBK   saja yang melakukan simulasi.   Padahal simulasi minimal dilakukan tiga kali,” terangnya.

Meski persiapan yang dilakukan sekolah terkesan sangat mepet dengan pelaksanaan UNBK, di berharap persiapan sekolah tetap bisa berjalan lancar. “Sekolah mau tidak  mau harus UNBK, karena persiapan  naskah sudah mepet sekali. Kita berharap semuanya bisa siap, karena itu evaluasi nanti dilihat saat simulasi berlangsung,” jelasnya. (radar)