Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

524 Caleg Berebut 50 Kursi

BANYUWANGI – Sekitar 1.253.294 warga Banyuwangi yang memiliki hak pilih akan menggunakan hak politiknya se bagai warga negara untuk memilih wakilnya di kursi DPR, DPD, DPRD Jatim dan DPRD Banyuwangi hari ini (9/4). Mereka akan menggunakan hak pilihnya di 3.409 tempat pemungutan suara (TPS) yang ter sebar di 217 desa/kelurahan pada 24 kecamatan di Bumi Blambangan.

Calon pemilih yang sudah masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) dan daftar pemilih khusus (DPK) Pemilu 2014 itu akan mulai masuk TPS pukul 07.00 dan akan berakhir pukul 13.00. Selama tujuh jam, jutaan warga Kota Kopi ini diberi kesempatan seluas-luasnya memilih caloncalon wakilnya yang disodorkan 12 partai peserta pemilu. Enam jam pertama, mulai pukul 07.00 hingga 12.00, alokasi waktu diberikan kepada warga yang sudah tercatat sebagai pemilih pada DPT dan DPK. 

Satu jam terakhir, mulai pukul 12.00 hingga 13.00, alokasi waktu diberikan kepada warga yang belum masuk DPT dan DPK atau warga yang menggunakan hak pilihnya dengan kartu tanda pen duduk (KTP) dan keterangan domisili (KD). Selama tujuh jam itu rakyat akan menentukan nasib 12 partai politik (parpol) dan ratusan caleg dalam lima tahun mendatang. Dari 12 parpol itu, ada sekitar 699 caleg di semua tingkat yang harus dipilih rakyat.

Rinciannya, caleg DPR RI berjumlah 83 orang, caleg DPRD Jatim 92 orang, dan caleg DPRD Ba nyuwangi ada sekitar 524 orang. Selain itu, masih ada se kitar 40 calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang menunggu belas kasihan politik rakyat agar lolos ke Senayan. Kuota kursi DPR RI dari Dapil III Jatim yang diperebutkan 83 caleg sebanyak tujuh kursi. Kuota kursi DPRD Jatim dari Dapil III Jatim sebanyak delapan kursi.  

Sementara itu, kuota kursi DPRD Banyuwangi yang diincar 524 caleg hanya 50 kursi. Dari 699 caleg DPR RI, DPRD Ja tim, dan DPRD Banyuwangi, itu yang dipastikan terpilih hanya 65 caleg. Sisanya, sebanyak 643 orang, pasti terlempar. Siapa saja caleg yang masuk gerbong 65 orang itu dan siapa pula caleg yang masuk rombongan 643 orang itu, jawabannya akan ditentukan pilihan rakyat Banyuwangi pagi ini. Pada Pemilu 2009 lalu, mayoritas suara rakyat Banyuwangi di gaet Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Demokrat (PD).

Dua partai politik yang “bertikai” sejak Pemilu 2004 itu sukses mencuri simpati rakyat Banyuwangi. Dari lima daerah pemilihan di Banyuwangi, hasil pemilu didominasi dua partai berkuasa dan oposisi itu. Dapil I Banyuwangi berhasil di tak lukkan PD dengan perolehan 23.876 suara dan PDIP mem bun tuti di bawahnya dengan 21.084 suara. Walau di dapil I PDIP sebagai pemenang kedua, tapi PDIP berhasil mengantarkan dua kadernya sebagai wakil rakyat dengan memperoleh 21. 084 suara dukungan rakyat. 

Di Dapil II Banyuwangi, PD harus mengakui keunggulan kompetitornya, PDI Perjuangan, yang sukses mengoleksi 27.070 suara. PD harus puas mendapat 19.220 suara. Dengan mo dal perolehan suara itu, PDI Perjuangan kembali mengantarkan dua kadernya sebagai anggota DPRD. Begitu juga di Dapil III Banyuwangi, PDI Perjuangan mengukuhkan keperkasaan sebagai pemenang dengan 34.876 suara. PD takluk karena hanya memperoleh 25.022 suara.

Keperkasaan PDI Perjuangan pada Pemilu 2009 masih berlanjut di Dapil IV Banyuwangi. Di Dapil IV PDI Perjuangan mencatat perolehan suara hingga 39.748 suara. Partai Demokrat menempel ketat di bawahnya dengan memperoleh 23.852 suara. Sementara itu, di Dapil V Banyuwangi PDI Perjuangan masih memimpin perolehan suara dengan dukungan 22.580 suara, dan Partai Demokrat menempel ketat dengan 20.450 dukungan suara. 

Dua partai tersebut berhasil mendudukkan kadernya di kursi DPRD paling banyak; PDI Perjuangan 12 kursi dan PD 10 kursi. Komposisi DPRD hasil Pemilu 2009 adalah Partai Golkar 7 kursi, PKB 6 kursi, PKNU 5 kursi, Partai Gerindra 4 kursi, PPP 2 kursi, PAN satu kursi, Partai RepublikaN satu kursi, dan Partai Hanura 2 kursi. “Penentuan caleg terpilih akan di tentukan perolehan suara sah dibagi kuota kursi di daerah pemilihan,” ungkap Ketua KPU Syamsul Arifin. (radar)