Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Budaya  

Ada Jaran Kencak dan ondel- ondel di Jajang Surat

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ROGOJAMPI – Warga Dusun Jajang Surat, Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, punya tradisi unik. Mereka menggelar pawai puluhan jaran kencak dan ondel- ondel untuk memeriahkan tahun baru Islam.

Pawai puluhan jaran kencak itu berlangsung di jalanan Dusun Jajang Surat siang kemarin (7/11). Meski cuaca panas membakar jalanan kampung siang itu, ratusan anak bersama grup hadrah tampil penuh semangat.

Mereka berjalan menyusuri rute yang telah ditetapkan sejak pukul 12.00.  Selain barisan anak-anak, yang menarik perhatian warga adalah kesenian jaran kencak. Ada sedikitnya 20 ekor jaran kencak yang berpartisipasi dalam pawai tersebut.

Kuda-kuda yang sudah didandani dengan perlengkapan berbahan kain dan manik-manik itu berkumpul di pertigaan Dusun lajang Surat. Tak ketinggalan beberapa kereta kuda dan puluhan grup hadrah juga turut bersiap-siap.

Setelah semua berkumpul, sekitar pukul 14.30 iring-iringan kuda hias itu berjalan mengelilingi jalan desa. Mereka juga melewati rute tengah keramaian di Pasar Rogojampi. Sepanjang jalan, kuda kencak itu mengikuti iring- iringan lagu yang dimainkan grup hadrah.

Sehingga, kuda-kuda itu seolah menari mengikuti irama. Tak ketinggalan, ada empat ondel-ondel berbentuk boneka besar lelaki dan perempuan. Boneka raksasa itu mengenakan balutan pakaian khas suku Oseng; jebeng dan ditulik.

Boneka jebeng dan tulik itu ikut menari di belakang iring-iringan jaran kencak.  Sementara itu, beberapa pemuda tampak membawa kaleng untuk meminta sumbangan. Nanti sumbangan yang terkumpul itu akan diberikan kepada anak yatim.

Setelah berkeliling, giliran jaran kencak dan ogah-ogoh diajak menari bersama di depan panggung di lokasi pengajian.  Kegiatan itu menurut warga setempat dianggap sebagai bagian dari ritual memohon selamat di awal tahun Islam.

Acara puncaknya adalah pemberian santunan kepada anak yatim. Nidhom, 34, salah satu warga yang menyiapkan prosesi tersebut, mengatakan kegiatan itu dilakukan untuk memperingati awal tahun baru Hijriah atau Suroan dalam istilah Jawa.

Adanya jaran kencak, ondel-ondel, dan grup terbang (hadiah), itu menjadi  salah satu hiburan tambahan agar menarik minat penonton.  Lantaran inti acaranya adalah pemberian santunan, maka dengan adanya sesuatu yang unik, penonton akan semakin banyak.

“Tahun lalu kita bisa mengumpulkan Rp 8 juta dari sumbangan warga yang menonton. Selain itu, acara tersebut juga ditunggu pemilik jaran kencak dan grup terbang setiap tahun, karena di sini mereka bisa tampil,” jelas Nidhom. (radar)