Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

ADD 115 Desa Cair, 74 Desa Masih Ngaplo

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI-Dari 189 desa di 24 kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, baru 91 desa yang telah mencairkan alokasi dana desa (ADD). Sedangkan 24 desa sedang dalam proses dan siap untuk dicairkan. Sisanya, sebanyak 74 desa sama sekali belum bisa mencairkan. Kondisi tersebut diungkapkan Asisten Pemerintahan Setda Banyuwangi Abdullah dalam rapat tiga pilar di ruangan Rupa Tama lantai II Mapolres Banyuwangi, Senin siang (6/8).

Dijelaskan oleh Abdullah, desa-desa yang belum mencairkan tersebut terkendala belum selesainya penyusunan administrasi pertanggungjawaban. Desa yang sudah membuat surat pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan ADD sebelumnya, ungkap dia, kini telah mencairkan dana tersebut. “Seperti di Kecamatan Tegaldlimo, yang semua desanya telah mencairkan ADD,” bebernya.

Dalam rapat bertema “Implementasi Kegiatan 3 Pilar dalam Membangun Desa” itu, Abdul-lah menjelaskan, dana ADD langsung ditransfer ke rekening desa. Rinciannya, ada dua jenis rekening yang alokasinya adalah bantuan mewujudkan keamanan serta bantuan publikasi dan media massa. “Dana dalam dua rekening itu harus benar-benar digunakan sesuai peruntukannya agar tidak terkena masalah di belakang hari,” pesannya.

Nah, imbuh dia, dalam rek-ening bantuan mewujudkan keamanan dialokasikan anggaran untuk Babinsa (TNI) dan Babinkamtibmas (Polri). “Setiap bulan, para anggota TNI/Polri yang bertugas sebagai Babinsa dan Babinkamtibmas di desa-desa akan menerima dana bantuan Rp 250 ribu,” terangnya. Abdullah menambahkan, dana Rp 250 ribu itu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan Babinsa dan Babinkamtibmas.

Seperti anjangsana, rapat, dan penyuluhan kepada masyarakat desa. “Hasilnya akan dilaporkan tentang kondisi situasi keamanan di masyarakat desa,” jelasnya. Bagaimana dengan Babinsa dan Babinkamtibmas yang berdinas di kelurahan di kecamatan perkotaan? Abdullah menegaskan bahwa mereka juga akan mendapatkan dana serupa. Diakui, bantuan untuk Babinsa dan Babinkamtibmas yang di desa memang dicairkan melalui rekening desa atau ADD.

Namun, untuk yang di kelurahan juga akan diatur agar bisa menerima bantuan. “Bahkan nilainya lebih besar, yakni masing-masing Rp 300 ribu setiap bulan,” sebutnya. Selain Abdullah, rapat 3 pilar itu juga dihadiri Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Peni Handayani, para kapolsek, danramil, dan seluruh camat.

Wakapolres Kompol Muhammad Aldian dan Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf Muslimin Fasyah sempat memaparkan situasi keamanan dan strategi pengamanan. “Untuk mewu-judkan keamanan dan menang-gulangi radikalisme dan teror, strateginya adalah menciptakan sinergi tritunggal antara pem-da, TNI, dan Polri. Di tingkat bawah, camat, lurah/kades, dan babinsa/babinkamtibmas harus saling bahu-membahu,” papar Dandim Muslimin. (radar)