
ROGOJAMPI– Para pencinta layang-layang punya cara unik untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan RI ke 67. Meski dinaungi suasana guyub, mereka tetap berusaha saling “bantai” dalam lomba “layan-gan bendetan”di Dusun Lugjag, Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi kemarin (5/8).
Lomba layangan bendetan memang sangat berbeda den-gan kontes layang-layang pada umumnya. Kali ini, para peserta tak harus bersaing menampilkan layangan terbaik. Karena dalam layangan bendetan, yang menjadi ukuran bukanlah layangan, melainkan kekuatan benang. Jika benang yang putus, peserta tersebut dinyatakan kalah.
Pada lomba layangan tingkat kabupaten kali ini mampu menyedot animo warga Bumi Blambangan. Sebanyak 512 peserta ikut bersaing menjadi yang terbaik. Saking membeludaknya peserta, lomba yang direncanakan berlangsung dua hari itu harus diperpanjang menjadi lima hari. “Seluruh peserta dibagi menjadi delapan pull dengan sistem gugur.
Juara masing-masing pull akan diadu di babak selanjutnya,” ujar bendahara kegiatan, Sucipto. Uniknya lagi, peserta perlombaan ternyata tidak hanya berasal dari kalangan umum. Tidak sedikit instansi yang mengirim utusan untuk mengikuti lomba layangan bendetan tersebut.(radar)