Satu nyawa kembali melayang di jalanan karena kecelakaan, Sabtu malam (29/5). Kali ini korbannya, Munaris, 58, warga Dusun Krajan 2, Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung.
Pria itu meninggal karena menderita luka yang cukup parah di bagian kepala.
Kecelakaan yang menimpa korban itu, terjadi di jalan raya depan pom mini Pak Moko, Dusun Sumberbening, RT/RW 4, Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, pada Sabtu petang (29/5).
“Korban meninggal saat dibawa ke Puskesmas Kebondalem,” terang Kanitlaka Polresta Banyuwangi, Iptu Budi Hermawan.
Menurut Budi, kecelakaan itu bermula saat korban naik motor Honda Vario dengan nomor polisi P 6593 UQ dengan membonceng istrinya Poniyem, 56, melaju dari arah selatan. Sebelumnya, korban yang naik dengan kecepatan tinggi ini mendahului truk. “Korban naik motor dengan istrinya,” terangnya.
Usai menyalib truk itu, jelas dia, korban akan menyalib mobil pikap yang ada di depannya. Saat memacu gas untuk menyalib pikap ini, dari depan muncul motor Honda Grand dengan nomor polisi P 6914 XC yang dinaiki Sugiarto, 38, warga Dusun Ringintelu, RT 2, RW 5, Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo. “Saat akan menyalib pikap, motornya terlalu ke kanan,” jelasnya.
Diduga karena jarak kedua kedua kendaraan sudah cukup dekat, tabrakan tidak bisa dihindarkan. Semua premotor itu terpental dan jatuh ke jalan aspal.
Munaris mengalami luka parah di bagian kepala, dan meninggal saat berada di Puskesmas Kebondalem. Sedangkan istrinya Poniyem mengalami luka serius dan dilarikan ke RS Al Huda Gambiran. “Untuk premotor Honda Grand hanya luka ringan,” ungkapnya.(sli/abi) (bw/sli/als/JPR)