KABAT – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur bersama anggota tim ahli cagar budaya Provinsi Jawa Timur, melakukan pemetaan dan penelitian cagar budaya situs Kerajaan Macan Putih, di Desa Macan Putih, Kecamatan Kabat, kemarin (19/10).
Kepala Bidang Kebudayaan, Disbudpar Banyuwangi, Choliqul Ridlo mengatakan, kegiatan penelitian bersama anggota tim ahli cagar budaya Provinsi Jawa Timur itu merupakan usul dari Disbudpar Banyuwangi. Pihaknya meminta tim Disbudpar Provinsi Jatim bersama ahli cagar budaya melakukan penelitian dan kajian terhadap sumber daya arkeologi di Desa Macan Putih. Sebab, di Desa Macan Putih itu, kata dia, dulu ada Kerajaan Macan Putih.
“Sebetulnya sudah beberapa kali dilakukan peneliti dari beberapa perguruan negeri, sayangnya berhenti dan tidak berkelanjutan,” ungkap Ridho. Jika ada tindak lanjut dan rutinitas penelitian oleh tim ahli cagar budaya provinsi, terang dia, maka akan lebih konkret dan mengerucut.
Harapannya, melalui kewenangan Disbudpar bisa menggandeng lembaga ahli lain untuk meneliti situs Macan Putih. “Harapan kami akan ada sebuah pencerahan sumber daya arkeologi, dan bisa muncul destinasi wisata sejarah baru di Banyuwangi,” cetusnya.
Apalagi, kata Ridlo, saat ini Museum Blambangan yang berada di kantor Disbudpar Banyuwangi sudah mulai banyak diminati pengunjung. Tapi sayang, bukti-bukti sejarah masih belum ada dan ditemukan di lapangan secara langsung.
“Jika ada cagar budaya di Macan Putih, tentu akan sangat luar biasa dan bisa menjadi destinasi wisata sejarah di Banyuwangi,” ungkapnya. Sementara itu, salah satu staf dari Disbudpar Provinsi Jawa Timur, Dwi Supranoto mengatakan, kedatangannya ke Banyuwangi ini khusus untuk mengkaji potensi cagar budaya di Macan Putih.
Dari hasil penelusuran di Desa Macan Putih, sudah mulai ditemukan sejumlah benda cagar budaya, seperti temuan gerabah, potongan piring kuno, dan sejumlah benda temuan lainnya. “Tentu kami mendorong agar benda-benda cagar budaya di daerah itu bisa terlestarikan,” katanya.
Dengan adanya penemuan situs cagar budaya di Macan Putih itu, lanjut dia, ke depan bisa jadi pengembangan dan pemanfaatan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar situs, salah satunya dalam wujud museum. “Jika cagar budaya ini bisa dilestarikan, maka akan menjadi destinasi objek wisata sejarah baru di Banyuwangi, dampaknya juga akan dirasakan oleh masyarakat sekitar,” terangnya. (radar)