RADARBANYUWANGI.ID – Sebanyak 170 calon jemaah haji (CJH) yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Sabilillah Banyuwangi mengakhiri masa manasik haji, Minggu (20/4).
Mereka mengikuti praktik haji yang digelar di lapangan Giri. Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian bimbingan yang telah mereka jalani dalam beberapa pekan terakhir.
Ketua KBIHU Sabilillah HM Faisholi Harun menjelaskan, praktik haji ini dirancang menyerupai pelaksanaan puncak ibadah haji di Tanah Suci.
Baca Juga: Cerminan Kartini Masa Kini, Ini Mantri Perempuan BRI Yang Pantang Menyerah dalam Memberdayakan Pengusaha Mikro
Jemaah secara bergantian melakukan simulasi dari seluruh rukun dan wajib haji, seperti ihram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar jumrah, hingga tawaf dan sa’i.
”Ini bukan sekadar praktik teknis, tapi juga pendekatan spiritual agar jemaah tidak hanya hafal urutan ritual, tetapi benar-benar memahami makna dari setiap rangkaian ibadah haji,” ungkap Faisholi.
Faisholi menambahkan, manasik dan simulasi ini sangat penting, terlebih bagi jemaah yang baru pertama kali menunaikan ibadah haji.
Baca Juga: Selamat Jalan Sahabat Kemanusiaan, Kenangan Menag Nasaruddin Bersama Paus Fransiskus Bikin Terharu
Dengan latihan langsung di lapangan terbuka, jemaah diharapkan bisa lebih siap secara fisik dan mental.
”Fisik harus dijaga mulai sekarang. Karena saat puncak haji nanti, kondisi cuaca dan aktivitas akan jauh lebih berat dibandingkan di sini. Oleh karena itu, kami tekankan agar para jemaah menjaga kesehatan, pola makan, dan kebugaran tubuh,” pesannya.
Suasana di lapangan Giri pagi itu terasa khidmat, namun penuh semangat.
Jemaah mengenakan pakaian ihram, membawa perlengkapan ibadah, dan mengikuti setiap instruksi dari para pembimbing dengan serius.
Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat, Simak Kata-Kata Haru Mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Meskipun terik matahari cukup menyengat, antusiasme mereka tak surut hingga seluruh tahapan selesai.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Sebanyak 170 calon jemaah haji (CJH) yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Sabilillah Banyuwangi mengakhiri masa manasik haji, Minggu (20/4).
Mereka mengikuti praktik haji yang digelar di lapangan Giri. Kegiatan ini menjadi penutup rangkaian bimbingan yang telah mereka jalani dalam beberapa pekan terakhir.
Ketua KBIHU Sabilillah HM Faisholi Harun menjelaskan, praktik haji ini dirancang menyerupai pelaksanaan puncak ibadah haji di Tanah Suci.
Baca Juga: Cerminan Kartini Masa Kini, Ini Mantri Perempuan BRI Yang Pantang Menyerah dalam Memberdayakan Pengusaha Mikro
Jemaah secara bergantian melakukan simulasi dari seluruh rukun dan wajib haji, seperti ihram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah dan Mina, melontar jumrah, hingga tawaf dan sa’i.
”Ini bukan sekadar praktik teknis, tapi juga pendekatan spiritual agar jemaah tidak hanya hafal urutan ritual, tetapi benar-benar memahami makna dari setiap rangkaian ibadah haji,” ungkap Faisholi.
Faisholi menambahkan, manasik dan simulasi ini sangat penting, terlebih bagi jemaah yang baru pertama kali menunaikan ibadah haji.
Baca Juga: Selamat Jalan Sahabat Kemanusiaan, Kenangan Menag Nasaruddin Bersama Paus Fransiskus Bikin Terharu
Dengan latihan langsung di lapangan terbuka, jemaah diharapkan bisa lebih siap secara fisik dan mental.
”Fisik harus dijaga mulai sekarang. Karena saat puncak haji nanti, kondisi cuaca dan aktivitas akan jauh lebih berat dibandingkan di sini. Oleh karena itu, kami tekankan agar para jemaah menjaga kesehatan, pola makan, dan kebugaran tubuh,” pesannya.
Suasana di lapangan Giri pagi itu terasa khidmat, namun penuh semangat.
Jemaah mengenakan pakaian ihram, membawa perlengkapan ibadah, dan mengikuti setiap instruksi dari para pembimbing dengan serius.
Baca Juga: Paus Fransiskus Wafat, Simak Kata-Kata Haru Mantan Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Meskipun terik matahari cukup menyengat, antusiasme mereka tak surut hingga seluruh tahapan selesai.
