Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Akhirnya Siswa Dua SMK Muhammadiyah Damai

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Aksi pelemparan batu oleh kawanan remaja yang mengenakan seragam sekolah penuh corat coret pada Selasa (4/4) siang, ke Gedung Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Genteng dan gedung SMK Muhammadiyah 2 Genteng pada Selasa (4/4) siang, akhirnya berakhir damai Rabu (5/4).

Itu setelah sejumlah siswa dari SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi yang diduga sebagai pelaku pelemparan batu, datang ke SMK Muhammadiyah 2 Genteng dengan diantar kepala sekolahnya Fahima Sholatin. Dalam pertemuan yang dilaksanakan di ruang guru dengan disaksikan anggota TNI, polisi, dan Dikdasmen Muhammadiyah Banyuwangi, mereka sepakat damai dan mengakhiri pertikaian.

Dalam perdamaian itu, perwakilan siswa dari dua sekolah di bawah naungan Muhammadiyah itu saling berjabat tangan tanda memaafkan satu sama lain. Selain itu, mereka juga menandatangani surat pernyataan komitmen dan deklarasi damai. “Suratnya ditandatangani di atas materai,” kata Kepala SMK Muhammadiyah 2 Genteng, Tamyis Rosyidi.

Dalam paparannya, Tamyis mencoba mengklaridikasi permasalahan yang terjadi antara seiswanya dengan siswa SMK Muhammadiyah 6 Rogojampi ini. “Permasalahan dipicu kesalahpahaman antar supporter futsal di Gor Banyuwangi beberapa bulan lalu 18 Januari 2023 sampai 4 Februari 2023),” katanya.

Intensitas tinggi di Gor saat perhelatan turnamen, terang dia, menjalar ke luar lapangan. Kelompok supporter sekolah terlibat saling ejek di media sosial hingga terjadi perselisihan. “Anak-anak saling lempar postingan bernada ejekan dan berbuntut pada kerusuhan,” terangnya.

Sempat digagalkan jajaran Polsek Genteng saat akan bentrok di jalan raya Dusun Nganjukan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu pada Jum’at (17/2), aksi kerusuhan ternyata kembali terjadi pada Selasa (4/4). “Imbasnya pelemparan ke gedung di kompleks SMK Muhammadiyah 2 Genteng (Gedun PCM Genteng),” terangnya.

Setelah kejadian tersebut, Tamyis meminta semua pihak yang terlibat untuk tidak terprovokasi dan memprovokasi. Ia juga mengimbau anak didiknya untuk menahan diri dalam bermedia sosial. “Jangan sampai membuat unggahan bernada ejekan, sehingga bisa menimbulkan permasalahan baru,” katanya seraya menyebut permasalahan telah selesai dengan musyawarah bersama.

Terkait peran medsos, rupanya juga menjadi perhatian bagi para siswa yang terlibat tawuran tersebut. Kepala SMK 6 Rogojampi, Fahima Sholatin menyampaikan kerap melakukan patroli cyber untuk mengecek postingan muridnya. “Sejak kejadian itu (perselisihan di Gor), saya sering cek tiktok anak-anak, takut ada postingan yang memprovokasi,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Fahima mengaku tidak menyangka akan ada penyerangan oleh siswanya di Gedung PCM Genteng pada Selasa lalu. “Kronologinya memang begitu (karena turnamen futsal), saya sudah sepakat. Untuk itu saya juga sudah meminta maaf kepada pihak sekolah (SMK Muhammadiyah 2 Genteng),” tandasnya.

Fahima mengaku sudah masuk ke kelas-kelas untuk memberikan imbauan kepada para siswa agar tidak keluar sekolah dan konvoi karena bisa melanggar hukum. “Sudah disampaikan (imbauan) beserta punishment yang ditentukan sekolah,” ungkapnya.

Hanya saja, terang dia, upaya itu tidak dapat mengehentikan niat para siswanya untuk datang meluruk SMK Muhammadiyah 2 Genteng. “Ternyata tidak bisa menghambat sejumlah siswa melakukan tindakan yang dilarang sekolah,” ujarnya.

Pengurus Majelis Pendiikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Muhammadiyah Banyuwangi, Musa Al Hady berjanji akan mengawal kesepakatan damai tersebut. “Harus ada kolaborasi antara civitas akademika dengan forum pimpinan kecamatan (Forpimka), jangan sampai ada luruk-lurukan lagi, harus dikawal betul,” katanya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, Gedung Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Genteng diserang oleh kawanan remaja yang mengenakan seragam sekolah penuh corat coret, Selasa (4/4) siang. Para pelaku yang diduga siswa salah satu SMK itu, melempari kantor perserikatan dengan bebatuan.

Akibat tindakan anarkis itu, geduang PCM Kecamatan Genteng yang berlokasi di Jalan Hasanudin, Dusun Cangaan, Desa  Genteng Wetan, Kecamatan Genteng itu rusak. Banyak kaca di gedung itu pecah. Diduga kuat, aksi itu salah sasaran. Mereka sepertinya ingin menyerang gedung SMK Muhammadiyah 2 Genteng yang berada di sampingnya.(sas/abi)

 

source

Kata kunci yang digunakan :