Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Amiruddin Minta Maaf Berbohong, Jalan Kaki dari Sumatera-Banyuwangi Bukan Demi Ibu

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Amiruddin atau Amir (44), yang viral lantaran menempuh perjalanan dari wilayah Sumatera Utara menuju Banyuwangi, Jawa Timur, dengan berjalan kaki untuk menemui ibu kandungnya di Ketapang meminta maaf kerena melakukan kebohongan. Permintaan maaf tersebut disampaikan di Balai Desa Ketapang, Sabtu malam (26/1/2019).

Lelaki kelahiran Mandailing, 11 November 1975 tersebut mengaku tidak memiliki keluarga di Banyuwangi dan ibu kandungnya yang bernama Nurasiyah masih tinggal di Desa Mangga Dua, Kecamatan Tanjung Beringin, Sergai, Sumatera Utara.

“Saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya merasa bersalah kepada relawan se-Indonesia. Sebenarnya tidak ada yang saya tuju di Banyuwangi. Saya hanya berjalan kaki dari Sumatera hingga ke Banyuwangi selama dua bulan lebih untuk nazar jika sembuh dari sakit,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Slamet Kasihono, membenarkan jika Amiruddin saat ini sudah sampai ke Banyuwangi. Ia juga menyampaikan bahwa ibu kandung Pak Amir tidak tinggal di desanya tetapi tinggal di Sumatra Utara.

“Saat ini yang bersangkutan masih beristirahat. Dari pengakuannya ia berjalan kaki ke Banyuwangi hanya untuk menjalankan nazar karena diberi kesembuhan dari sakit lumpuhnya,” jelasnya, Minggu (27/1/2019).

Selama perjalanan Amir mendapatkan uang Rp 49 juta yang saat ini disimpan di rekeningnya dan memegang uang tunai Rp 25 juta.

“Kalau yang saya tahu hanya yang didalam rekening, yaitu Rp 49 juta, untuk yang Rp 25 juta saya kurang paham,” tegas Kades.

Untuk diketahui, Amiruddin berangkat dari Sumatera Utara pada 20 November 2018 lalu. Dalam perjalanan, pak Amir didampingi oleh para relawan.

Titik awal perjalanan Amir, sapaan akrabnya, dimulai dari Desa Mandailing, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Begadai, Sumatera Utara. Dari kota Medan, perjalanan ke wilayah tersebut memerlukan waktu sekitar 3 jam.

Setelah berjalan kaki selama kurang lebih 2 bulan untuk memenuhi nazarnya, Amiruddin akhirnya sampai ke Kabupaten Banyuwangi dan saat ini berada di Desa Ketapang Kalipuro.