Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Anak Masuk Ruang Operasi, Ibu Mbrebes Mili

PULIH: Bocah yang baru menjalani operasi digendong ibunya di RSI Fatimah.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
PULIH: Bocah yang baru menjalani operasi digendong ibunya di RSI Fatimah.

Rumah Sakit Islam (RSI) Fatimah Banyuwangi menggelar operasi sumbing secara gratis. Seperti apa suasana kegiatan sosial di sekitar ruang operasi saat itu?

SEORANG ibu berusia muda terlihat sibuk menenangkan putrinya. Bocah mungil berusia dua tahun itu tampak terus meronta. Sambil duduk di depan ruang operasi, ibu muda itu terus mencoba merayu agar buah hatinya. Sang anak, tampaknya tak peduli dan terus menangis.

Beberapa perawat mencoba ikut membantu menenangkan gadis cilik itu. Tapi sayang, bocah tersebut tetap saja menangis. Entah apa yang ada dalam pikiran sang ibu, butiran air mata keluar dari kelopak matanya. Sambil menatap wajah anaknya, ibu berambut sebahu itu tampak mbrebes mili (berkaca-kaca).

Sesekali, dia mengusap air matanya yang terus meleleh di pipinya. Belum sempat ibu ini mengusap semua butiran air mata, salah satu perawat meminta anaknya untuk digendong. Dengan langkah pasti, perawat itu berjalan menuju ke ruang operasi yang berjarak sekitar lima meter dari tempat duduk ibu muda tersebut. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut ibu muda itu.

Matanya yang berkaca-kaca hanya bisa terpaku saat anaknya yang menangis itu dibawa masuk ruang operasi.“Ibu menunggu di luar saja, anaknya sedang dioperasi,” pinta salah satu petugas RSI Fatimah dengan santun. Di luar ruang operasi, ternyata sudah banyak ibu muda yang menggendong anaknya yang sumbing Rupanya, mereka sedang menunggu giliran untuk pelaksanaan operasi.

Sebagian besar dari anak yang digendong itu juga tampak menangis. “Akan dioperasi harus pu asa dulu,” terang panitia pelaksana operasi bibir sumbing gratis, Ainur Rofiq. Sehari sebelum pelaksanaan operasi bibir sum bing, semua peserta sudah diminta da tang ke rumah sakit. Mereka wajib menjalani karantina di ruang perawatan dengan biaya gratis. Peserta operasi yang diminta puasa itu, oleh perawat rumah sakit dipasang infus. “Yang jadi peserta operasi sumbing ini tidak akan mengeluarkan biaya sama sekali, karena ini gratis,” cetus Rofiq.

Peserta operasi bibir sumbing ini sebenarnya tidak dibatasi umurnya. Namun, para peserta yang mendaftar sebagian besar masih berusia balita. “Kita ingin membantu masyarakat yang menderita bibir sumbing, jadi yang mau ikut tidak ada batasan umur,” katanya. Para dokter yang menangani operasi ini ter nyata bukan hanya dari RSI Fatimah, tapi juga ada dokter spesialis bedah plastik dari RSUD Dr Soetomo Surabaya. “Bila harus membayar, biaya untuk operasi seperti  ini bisa mencapai Rp 20 juta,” sebutnya.

Wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi di beri kesempatan melihat langsung proses pembedahan di dalam ruang operasi. Siapa saja yang masuk ruangan itu harus menjalani prosedur tertentu agar kondisi ruangan tetap steril. Dalam operasi ini, dokter tampak serius bekerja dengan dibantu tim medis. “Tidak semua orang bisa masuk dalam ruang operasi,” kata Rofiq. Operasi bibir sumbing gratis semacam itu digelar RSI Fatimah dua kali dalam se tahun. Selama ini, kegiatan sosial semacam itu mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Setiap digelar, biasanya diikuti minimal 20 peserta. “Sekarang ini hanya 10 pe serta, karena September 2012 lalu kita telah melaksanakan,” ujarnya. Peserta operasi ternyata bukan hanya datang dari Banyuwangi. Warga luar daerah juga ada yang mendaftar. “Saya diberi tahu ada operasi sumbing, langsung daftar dan ikut ini,” terang Sadeli, asal Desa Mojosari, Kecamatan Asembagus, Situbondo.

Sadeli mengaku mendengar informasi operasi sumbing ini, dari salah satu perangkat Desa Galekan, Kecamatan Wongsorejo. Kebetulan, istri Sadeli yang bernama Marwati itu berasal dari Desa Galekan. “Saya tidak mampu menanggung bi aya operasi, untungnya ini gratis,” cetus Marwati sambil menggendong Siti Maulida, putrinya yang masih berumur 22 bulan.(radar)