Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Anggarkan Rp 3,5 M untuk Poliklinik Genteng

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

GENTENG – Pemkab Banyuwangi menganggarkan dana sebesar Rp 3,5 miliar untuk melanjutkan pembangunan RSUD Genteng. Dana yang berasal dari APBD 2014, itu akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan ruang poliklinik rumah sakit pelat merah tersebut. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya (PU-BMCKRT) Banyuwangi, Mujiono mengatakan, pembangunan poliklinik RSUD merupakan lanjutan program di tahun 2012 dan 2013 yang lalu.

“Setelah dua tahun berturut-turut, pembangunan Poliklinik RSUD Genteng dilanjutkan di tahun 2014 ini, anggarannya kurang lebih Rp 3,5 miliar,” ujarnya usai mengikuti dialog dengan tiga arsitek papan atas tanah air bersama Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin (18/2). Sementara itu, tiga arsitek top yang hadir dalam acara dialog yang digelar di pendapa Sabha Swagatha Blambangan, itu antara lain, Andramatin, A Juhara, dan Yori Antar.

Selain tiga arsitek tersebut, Pemkab Banyuwangi sebenarnya menggandeng dua arsitek papan atas nasional yang lain, yakni Adi Purnomo dan Budi Pradono. Desain bangunan milik Pemkab yang dirancang arsitek-arsitek kenamaan, itu selanjutnya digabungkan karya arsitek-arsitek lokal Banyuwangi. “Detailnya digabung dengan arsitek lokal. Dari kombinasi ini diwujudkan nuansa bangunan dengan nuansa Banyuwangi yang menonjol,” cetus Mujiono.

Selain pembangunan Poliklinik RSUD Genteng, seluruh bangunan milik Pemkab memang akan menghadirkan nuansa asli Banyuwangi. Nuansa Banyuwangi, itu akan dihadirkan pada Bandara Bimbingsari, tribun dan kolam renang GOR Tawang Alun, hotel Wisma Blambanga, dan lain-lain. “Nuansa Banyuwangi dihadirkan. Misalnya atapnya berbentuk limas, risplang bermotif batik gajah uling, dan lain-lain,” pungkasnya.

Sementara itu, Yori Antar mengatakan, arsitektur tidak harus wah. Arsitektur yang baik harus bermanfaat bagi masyarakat luas. Dia mencontohkan apa yang dilakukan Adi Purnomo di Taman Blambangan, Banyuwangi. “Tidak dibuat monumen dan lain sebagainya. Tetapi cukup menata landscape dan terbukti, saat ini Taman Blambangan banyak dimanfaatkan warga,” kata dia. (radar)