Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ari Wahyu Suhartini, Peraih IPK Tertinggi Untag 1945

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Idolakan Dahlan Iskan dan Gubernur DKI Jokowi Saat kita merasa puas, saat itu pula kita mulai tertinggal. Ungkapan itu dipegang teguh wisudawan terbaik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi 2013, Ari Wahyu Suhartini, 29. Seperti apa ceritanya?

SEJUMLAH karangan bunga berjajar rapi di halaman kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi, Sabtu pagi (21/12). Satu buah tenda berukuran besar berdiri megah tak jauh dari karangan bunga kiriman sejumlah instansi di Bumi Blambangan tersebut. Usut punya usut, pagi itu Untag Banyuwangi tengah memiliki gawe besar. Kala itu, Untag Banyuwangi menggelar prosesi wisuda terhadap 291 mahasiswa yang telah menuntaskan pendidikan jenjang strata satu (S-1) di kampus “merah putih” tersebut.

Tenda berukuran besar di berdiri megah di halaman kampus yang berlokasi di jalan Adi Sucipto, Banyuwangi, itu rupanya bukanlah lokasi wisuda sebenarnya. Tenda itu digunakan untuk menampung keluarga wisudawan yang tidak membawa undangan. Sebaliknya, prosesi Wisuda Sarjana S-1 Angkatan ke-29, Untag Banyuwangi digelar di auditorium lantai dua kampus tersebut. Kegembiraan tampak jelas dari wajahwajah wisudawan serta pihak keluarga yang duduk rapi di lokasi wisuda kali ini.

Namun, di antara ratusan orang yang tengah berbahagia tersebut, ada satu perempuan paling semringah. Dia adalah Ari Wahyu Suhartini. Betapa tidak, selain resmi dikukuhkan sebagai sarjana S-1, perempuan berusia 29 tahun, ini berhak menyandang predikat yang begitu prestisius Ya, pada prosesi wisuda sarjana tersebut, Ari –sapaan karibnya– ternyata juga dinobatkan sebagai wisudawan dengan index prestasi kumulatif (IPK) tertinggi Fakultas Hukum (FH), yakni sebesar 3,90.

Belum cukup sampai di situ, perempuan yang tinggal di Perumahan Griya Giri Mulya Blok AA1, gang Mutiara Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, ternyata juga sukses menyingkirkan 290 wisudawan yang lain dalam hal perolehan IPK. Ari pun dinobatkan sebagai peraih IPK tertinggi Untag Banyuwangi tahun 2013. Uniknya, Ari mengaku tidak memiliki kiat khusus sehingga dia sukses merengkuh prestasi yang sangat membanggakan tersebut. Dia hanya berusaha menikmati pelajaran yang dia terima selama mengenyam pendidikan di Untag Banyuwangi.

“Asal dinikmati, tidak (mata kuliah) ada yang berat. Intinya kembali kepada kemauan kita untuk belajar,” ujarnya. Yang tidak kalah membanggakan, predikat wisudawan terbaik, itu berhasil dia raih di tengah kesibukannya sebagai seorang ibu rumah tangga. “Sebagai seorang istri sekaligus mahasiswa, saya dituntut pandai mengatur waktu antara mengurus suami dengan tugas belajar. Jadi, begitu ada waktu luang, langsung saya manfaatkan untuk belajar,” ungkap istri Rusli Eff endi tersebut.

Sulung tiga bersaudara putri pasangan Suharto dan Mulyani, ini menambahkan, meskipun  senang dengan pencapaian gemilangnya itu, Ari mengaku masih akan terus belajar. “Pada dasarnya saya suka belajar. Dan semakin banyak belajar, saya semakin sadar masih banyak yang belum saya ketahui. Makanya saya masih akan terus belajar dan belajar,” cetusnya. Bahkan, untuk memperdalam ilmu yang telah dia kuasai, Ari berencana melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang
lebih tinggi.

Ya, setelah resmi menggenggam titel sarjana, perempuan murah senyum yang hobi memasak dan jalanjalan, ini akan segera melanjutkan kuliah S-2. Di sisi lain, Ari mengaku bangga pernah menjadi bagian dari Untag 1945 Banyuwangi. Apalagi, selama menempuh pendidikan di Untag Banyuwangi, dia merasa para dosen di universitas, itu tidak hanya berperan sebagai dosen. lebih dari itu, para dosen, itu juga memosisikan diri sebagai motivator bagi para mahasiswa.

 “Jadi, kami semakin termotivasi menjadi manusia yang lebih baik,” paparnya . Sementara itu, selain suka membaca buku-buku tentang hukum dan buku pengetahuan umum, Ari ternyata juga sangat gemar membaca novel.  Menurut dia, membaca novel perlu dilakukan di samping membaca buku ilmu pengetahuan guna keseimbangan antara perkembangan otak kiri dan otak kanan.

“Tetapi jangan sampai keblablasan. Jangan hanya membaca novel lantas melupakan buku-buku ilmu pengetahuan,” kata dia. Saat ditanya siapa tokoh favoritnya, Ari mengaku mengidolakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Guberbur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). “Saya benar-benar kagum dengan Pak Dahlan Iskan dan Pak Jokowi. Mereka benar-benar real bekerja untuk rakyat, bukan sekadar teori,” pungkasnya. (radar)