BANYUWANGI – Dibandingkan dengan tahun lalu, pengguna jasa angkutan udara di Bandara Banyuwangi pada mudik libur Lebaran tahun ini mencapai 1.000 orang atau naik 50 persen.
Jika tahun lalu berjumlah 500 orang per hari, tahun ini melebihi 1.000 penumpang yang datang dan pergi di bandara yang memiliki terminal hijau pertama di Indonesia itu.
Hal ini terlihat pada Selasa (12/6/2018), jumlah penumpang tercatat menyentuh angka 1.200 orang dalam sehari, padahal belum masuk masa puncak mudik. Masa puncak mudik dengan pesawat terbang di Banyuwangi diperkirakan terjadi pada H-3 hingga H+3.
Executive General Manager Bandara Banyuwangi Anton Marthalius mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan untuk melayani penumpang di musim mudik Lebaran 2018. Mulai general checkup, pembuatan posko mudik, hingga sinergi dengan pihak terkait.
“Sebelumnya kami memang sudah melakukan estimasi moderat, (jumlah penumpang diperkirakan) sekitar 800 orang. Kemarin tanggal 9 (Juni), penumpang kita sudah 1.200 orang per hari,” kata Anton.
Itu berarti, bila dirata-rata, jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi telah mencapai 1.000 orang per hari. Dan selama 18 hari arus mudik dan arus balik Lebaran akan didapati total penumpang 18 ribu di bandara yang baru diresmikan pada 2010 ini.
Tidak hanya jumlah penumpang, jumlah aktivitas pesawat di Bandara Banyuwangi juga meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Sementara pada 2017 ada 8 pergerakan pesawat, 4 take off dan 4 pergerakan landing, tahun ini ada total 16 pergerakan pesawat, 8 pergerakan take off dan 8 landing.
Jumlah itu sudah termasuk rute Surabaya-Banyuwangi dan Jakarta-Banyuwangi. “Jadi sekarang kita ada 16 pergerakan pesawat. Kalau dibandingkan tahun 2017, hanya 8 pergerakan pesawat, jadi tahun ini kita dobel,” tutur Anton.