Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ayam Bekisar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Suara Terdengar Radius 1 Kilometer

ayam

BULU yang indah dan suara kokokan yang khas serta melengking menjadi daya tarik utama ayam bekisar. Namun, proses “penciptaan” yang begitu njelimet membuat harga salah satu jenis ayam hias tersebut selangit. Tak heran, mayoritas penghobi ayam be kisar berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Seperti dilakoni Hendra Gunawan, 48, warga Jalan Prambanan 85, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi.

Pria yang juga pemilik toko emas di ka wasan Pasar Banyuwangi ini telah ber gelut dengan budi daya ayam be kisar sejak puluhan tahun silam. Dia pun telah merasakan bagaimana ru mit nya membudidayakan ayam hasil per silangan ayam hutan hijau jantan dan ayam kampung betina tersebut. Untuk menghasilkan ayam bekisar berkualitas, Hendra harus merawat ayam hutan hijau yang diproyeksikan menjadi pejantan sejak baru menetas.

Itu dilakukan untuk meminimalkan sifat liar yang notabene merupakan sifat bawaan ayam hutan tersebut. Setelah berusia 1,5 tahun, barulah ayam hu tan hijau jantan itu siap “mengawini” ayam kampung betina. Itu pun peluang suk ses atau gagalnya proses perkawinan ma sih 50 persen berbanding 50 persen. “Se bab, meskipun sudah dirawat sejak baru menetas, potensi sifat liar ayam hutan hijau pejantan tersebut masih ada.

 Se hingga, ayam pejantan itu tidak mau me ngawini ayam kampung,” ujarnya. Kesulitan lain, tidak jarang ayam hutan hijau pejantan memiliki kecenderungan hanya bersedia “mengawini” ayam kampung betina dengan warna bulu tertentu, mi salnya warna hitam, cokelat, putih, dan lain sebagainya. Jika itu terjadi, ayam betina yang sudah dipersiapkan se bagai calon indukan harus diganti de ngan warna bulu yang sesuai selera ayam pejantan tersebut.

Tidak hanya itu, dengan pertimbangan efi siensi waktu, proses perkawinan ayam hu tan hijau dengan ayam kampung itu harus dilakukan dengan teknik dodokan, yakni memasukkan ayam kampung betina ke dalam kandang ayam jan tan dengan cara dipegangi. Nah, jika ayam hutan hijau pejantan sudah benarbenar siap kawin dan si ayam betina benar-benar memenuhi kriteria si ayam jan tan, dalam hitungan detik ayam hutan pejantan tersebut akan langsung me ngawini ayam kampung betina itu.

Proses perkawinan bisa juga di lakukan secara alamiah. Caranya de ngan memasukkan ayam kampung be tina ke kandang ayam hutan hijau pe j antan, lantas dibiarkan sampai pro ses perkawinan terjadi. “Tetapi, cara ala miah ini tak jarang membutuhkan waktu lama. Ke mungkinan proses perkawinan gagal juga cukup besar,” papar Hendra. Nah, proses kawin silang ayam hutan hijau dan ayam kampung betina untuk menghasilkan ayam bekisar yang begitu ru mit, itulah yang menjadi penyebab mahalnya harga jual ayam bekisar.

Ba yangkan saja, harga ayam bekisar ana kan berjenis kelamin jantan bisa men capai Rp 150 ribu per ekor. Harga ayam bekisar jantan dewasa lebih tinggi lagi, yakni antara Rp 500 ribu per ekor jutaan rupiah per ekor. “Semakin bagus warna bulu dan semakin melengking su a ra berkokok ayam bekisar, harganya se makin tinggi,” cetus pria yang akrab disapa Pak Tik tersebut. Hendra menambahkan, keistimewaan ayam bekisar memang terletak pada bulu dan lengkingan suaranya.

Dikatakan, bulu ayam bekisar lebih berkilau dan le bih bervariasi dibandingkan dengan bulu ayam kampung biasa. Sementara itu, lengkingan suara berkokok ayam bekisar berkualitas bagus, bisa terdengar hing ga radius satu kilometer (Km). “Na danya pun unik, yakni terdiri dari dua penggalan suara dan selalu le bih panjang pada penggalan kedua.  Contohnya, kokokan ayam bekisar berbunyi “cu-iiiiiing”, “o-iiiiinnng”, dan lain-lain,” pungkasnya.

RENTAN PENYAKITDI MUSIM HUJAN

HENDRA Gunawan, 48, mulai terta rik pada ayam bekisar sejak tahun 1990. Sebelumnya, dia lebih gemar memelihara merpati balap. Namun, sejak anak pertamanya lahir, pria yang satu itu mulai beralih ke budi daya ayam bekisar. Sebab, dia “dilarang keras” meme lihara merpati oleh orang tuanya. Gara-garanya, dengan memelihara mer pati, udara di sekitar rumahnya cenderung kotor.

Menurut Hendra, dirinya beralih dari budi daya merpati balap ke budi daya ayam bekisar bukan semata-mata karena larangan orang tuanya. Le bih dari itu, pilihan tersebut di lat ar belakangi “promosi” seorang kerabat yang mengatakan ayam bekisar unik dan lang ka lantaran budi dayanya sulit. Merasa tertantang, Hendra mulai mencari segala informasi tentang ayam bekisar.

Perlahan tapi pasti, dia pun mencoba membudidayakan ayam bernilai jual tinggi tersebut. Bahkan, hingga kini su dah ratusan ayam bekisar milik suami Ding ding, 46, tersebut yang terjual ke tangan penghobi asal berbagai daerah di tanah air. “Karena harga ayam bekisar cen derung mahal, rata-rata pembelinya be rasal dari kalangan menengah ke atas.

Tidak sedikit pejabat yang beli ayam bekisar hasil budi daya yang saya la kukan. Khusus pejabat, biasanya mem beli ayam bekisar berkelas, misalnya war na hitam cemani atau putih mulus,” ujarnya bangga. Menurut Hendra, dirinya memilih ayam kampung betina jenis nagadori se bagai indukan. Pasalnya, ayam asal Je pang itu memiliki keistimewaan di ban ding ayam kampung biasa, yakni luruk atau kokokannya lebih panjang dan warna bulunya lebih indah.

Hendra mengaku, sementara menghen tikan proses mengawinkan ayam hutan hijau dengan ayam kampung betina un tuk menghasilkan anakan ayam be kisar. Sebab, kondisi cuaca kurang ber sahabat dan hujan kerap mengguyur. “Ka lau proses mengawinkan dilakukan saat musim hujan, anakan yang di hasilkan rentan terserang penyakit,” pungkasnya.

KAWIN SESAMA TAK BISA MENETAS

AYAM bekisar memang benar-benar unik. Ayam jenis yang satu ini hanya bisa dihasilkan dari perkawinan ayam hutan hijau dengan ayam kampung. Jika pakem perkawinan silang tersebut dilanggar, jangan harap bisa menghasilkan keturunan ayam bekisar. Bahkan uniknya lagi, perkawinan antara ayam bekisar jantan dan ayam bekisar betina justru tidak bisa menghasilkan keturunan.

Hendra memaparkan, perkawinan ayam bekisar jantan dengan ayam bekisar betina memang dapat menghasilkan telur. Namun, telur tersebut kopong alias infertil. “Jadi, meskipun ayam bekisar betina yang dikawini ayam bekisar jantan tetap bertelur, tapi telur tersebut tidak akan menetas. Berarti perkawinan tersebut tidak akan menghasilkan keturunan,” jelasnya.

Pakem untuk dapat menghasilkan ayam bekisar memang tidak bisa diganggu gugat. Betapa tidak, ayam bekisar betina yang dikawini ayam kampung jantan telurnya juga tidak bisa menetas Tidak hanya itu, jika ayam bekisar jantan kawin dengan ayam kampung betina, ke tu runan yang dihasilkan adalah ayam bekokok, yakni ayam kampung yang memiliki sedikit sifat bekisar.

Jika ayam bekisar betina dikawinkan dengan ayam hutan jantan, keturunan yang di hasilkan memiliki sifat ayam hutan yang terlalu dominan. Nah, karena ayam bekisar yang memiliki nilai jual ting gi ha nyalah yang berjenis kelamin jantan, Hendra kerap melepaskan ayam bekisar be tina hasil budi daya yang dia la kukan di hutan. “Karena tidak ada harganya, saya sering melepas ayam bekisar betina ke hutan,” terang ayah dua putra tersebut.

Hendra menambahkan, ayam hu tan hijau asal hutan yang satu dengan hutan yang lain me miliki ciri-ciri fi sik berbeda. Ayam hutan hijau asal Pulau Jawa memiliki ciri-ciri bulu pung gung kemerahan dengan kaki warna putih. Ayam hutan hi jau asal Bali memiliki ciri war na bulu punggung dan kaki kemerahan.

Sedangkan ayam hutan hijau dari Flores, ciricirinya adalah badannya le bih besar dibandingkan ayam sejenisasal Jawa dan Bali, warna kaki putih, dan warna bulu cende rung hijau kekuningan. “Jadi, se lain harus memilih ayam kam pung sesuai warna bulu anakan yang diinginkan, kita juga harus memilih ayam hutan hijau jantan yang sesuai warna anakan yang kita inginkan,” cetusnya.

WARNA PUTIH PALING MAHAL

PROSES menghasilkan ayam bekisar berbulu putih mulus jauh lebih sulit dibandingkan ayam bekisar dengan warna bulu lain. Sebab, menurut Hendra, ayam bekisar warna putih ha nya bisa dihasilkan dari proses perkawinan antara ayam kampung betina warna putih mulus keturunan ke lima dengan ayam hutan hijau. Dijelaskan, jika ayam betina warna putih mulus yang dikawinkan dengan ayam hutan hijau adalah keturunan pertama, maka potensi keluar warna selain putih pada ayam be kisar hasil perkawinan tersebut sangat tinggi.

“Alasan ayam kampung betina warna putih mulus keturunan kelima digunakan untuk menghasilkan ayam bekisar warna putih mulus adalah, potensi munculnya warna lain sangat kecil,” paparnya. Maka tak heran, imbuh Hendra, harga ayam bekisar putih mu lus atau yang dikenal ayam bekisar seto jauh lebih mahal di bandingkan harga ayam bekisar dengan warna bulu lain.

“Harganya bisa mencapai Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per ekor, ter gantung suara kokokannya,” terangnya. Hendra menambahkan, selain segi suara dan warna bulu, ciri-ciri yang membedakan ayam bekisar dengan ayam kampung adalah ukuran tubuhnya lebih kecil. Perbedaan lain, jeng ger ayam bekisar lebih lebar dan berbentuk oval dengan gerigi yang tidak terlalu dalam. “Ayam kampung biasa gerigi jenggernya lebih dalam,” kata dia. (radar)

Kata kunci yang digunakan :