sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Momen bulan madu yang seharusnya menjadi kenangan bahagia berubah menjadi duka mendalam bagi pasangan pengantin baru di kawasan wisata Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Cindy Desta Nanda (28) ditemukan meninggal dunia, sementara sang suami, Gilang Kurniawan (28), berada dalam kondisi kritis setelah diduga mengalami keracunan gas dari pemanas air (water heater) di kamar mandi penginapan glamping tempat mereka menginap.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu, 8 Oktober 2025, di salah satu glamping yang berlokasi di Lembah Gumanti.
Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa laporan pertama diterima sekitar pukul 07.30 WIB dari pihak pengelola penginapan.
“Kami menerima laporan dua tamu ditemukan tidak sadarkan diri di kamar. Setelah dilakukan pemeriksaan, korban perempuan dinyatakan meninggal dunia,” ujar AKP Barata, Jumat (10/10/2025).
Baca Juga: Soal Temuan Rice Cooker dan Water Heater di Koper CJH Banyuwangi, Holistin: Isi Koper Kami sudah Sesuai Ketentuan Tak Ada Benda Terlarang
Kronologi Kejadian
Berdasarkan keterangan saksi, karyawan penginapan menemukan pasangan tersebut dalam kondisi tak sadarkan diri di kamar mandi.
Cindy ditemukan di belakang pintu dalam keadaan tidak bernyawa, sementara Gilang tergeletak di lantai dan masih bernapas lemah.
Keduanya segera diberikan pertolongan pertama menggunakan oksigen portabel sebelum dilarikan ke Puskesmas Alahan Panjang.
Sayangnya, nyawa Cindy tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 08.35 WIB.
Gilang kemudian dirujuk ke RSUD Arosuka dan kini masih menjalani perawatan intensif.
Baca Juga: Masih Ada Calon Jemaah Haji Banyuwangi yang Ngeyel, Bawa Rice Cooker dan Water Heater: Ini Sikap Tegas Petugas
Dugaan Penyebab: Keracunan Gas dari Water Heater
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga penyebab insiden adalah keracunan gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari tabung LPG untuk pemanas air.
Dugaan ini diperkuat oleh foto yang beredar di media sosial, memperlihatkan tabung gas elpiji 12 kilogram berwarna pink diletakkan di dalam kamar mandi dekat kloset.
Page 2
Penempatan tabung gas di ruang tertutup tanpa ventilasi menuai kritik keras dari masyarakat.
Banyak warganet menilai tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar keselamatan penggunaan gas LPG.
Gas karbon monoksida adalah gas beracun tanpa warna dan bau, yang dapat menyebabkan sesak napas, pingsan, bahkan kematian jika terhirup dalam konsentrasi tinggi.
Dalam kasus ini, ruang kamar mandi yang sempit dan minim ventilasi diduga mempercepat akumulasi gas hingga membahayakan penghuni di dalamnya.
Baca Juga: Cegah Kasus Keracunan, Polisi Awasi Ketat Dapur Program Makan Gratis di Banyuwangi
Suara Keluarga dan Penyelidikan Lanjutan
Kakak korban laki-laki, Mieke Erda (39), menyampaikan bahwa keluarga sangat terpukul atas kejadian ini.
“Kami tidak percaya, mereka baru menikah empat hari,” ujarnya dengan nada pilu.
Mieke menuturkan, pihak rumah sakit dan kepolisian sama-sama menyebut adanya indikasi kuat keracunan gas karbon monoksida dari water heater.
Ia juga membenarkan bahwa kamar mandi tempat kejadian memiliki ventilasi sangat minim dan posisi tabung gas berada di dalam ruangan sempit.
Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti dan kemungkinan adanya kelalaian dari pihak pengelola penginapan.
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Momen bulan madu yang seharusnya menjadi kenangan bahagia berubah menjadi duka mendalam bagi pasangan pengantin baru di kawasan wisata Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Cindy Desta Nanda (28) ditemukan meninggal dunia, sementara sang suami, Gilang Kurniawan (28), berada dalam kondisi kritis setelah diduga mengalami keracunan gas dari pemanas air (water heater) di kamar mandi penginapan glamping tempat mereka menginap.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu, 8 Oktober 2025, di salah satu glamping yang berlokasi di Lembah Gumanti.
Kapolsek Lembah Gumanti, AKP Barata, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan bahwa laporan pertama diterima sekitar pukul 07.30 WIB dari pihak pengelola penginapan.
“Kami menerima laporan dua tamu ditemukan tidak sadarkan diri di kamar. Setelah dilakukan pemeriksaan, korban perempuan dinyatakan meninggal dunia,” ujar AKP Barata, Jumat (10/10/2025).
Baca Juga: Soal Temuan Rice Cooker dan Water Heater di Koper CJH Banyuwangi, Holistin: Isi Koper Kami sudah Sesuai Ketentuan Tak Ada Benda Terlarang
Kronologi Kejadian
Berdasarkan keterangan saksi, karyawan penginapan menemukan pasangan tersebut dalam kondisi tak sadarkan diri di kamar mandi.
Cindy ditemukan di belakang pintu dalam keadaan tidak bernyawa, sementara Gilang tergeletak di lantai dan masih bernapas lemah.
Keduanya segera diberikan pertolongan pertama menggunakan oksigen portabel sebelum dilarikan ke Puskesmas Alahan Panjang.
Sayangnya, nyawa Cindy tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 08.35 WIB.
Gilang kemudian dirujuk ke RSUD Arosuka dan kini masih menjalani perawatan intensif.
Baca Juga: Masih Ada Calon Jemaah Haji Banyuwangi yang Ngeyel, Bawa Rice Cooker dan Water Heater: Ini Sikap Tegas Petugas
Dugaan Penyebab: Keracunan Gas dari Water Heater
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi menduga penyebab insiden adalah keracunan gas karbon monoksida (CO) yang berasal dari tabung LPG untuk pemanas air.
Dugaan ini diperkuat oleh foto yang beredar di media sosial, memperlihatkan tabung gas elpiji 12 kilogram berwarna pink diletakkan di dalam kamar mandi dekat kloset.