Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bangkai Tongkang Diseret Ke Muncar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

alat-beratMUNCAR – Kabar yang sempat beredar tentang kapal yang karam di Laut Selatan beberapa tahun lalu ternyata bukan kabar bohong. Saat ini rangkaian kapal itu sudah diseret ke Pelabuhan muncar.

Penegasan adanya kapal yang karam itu diampaikan Komandan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Banyuwangi, Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan. ”Memang pernah ada kapal jenis tongkang yang karam, katanya saat dikonfirmasi melalui telepon seluler (ponsel) tadi malam (18/3).

Menurut Danlanal Wahyu, kapal tongkang itu karam di Laut Selatan dan terdampar di karang yang lokasinya sekitar Pantai Plengkung, wilayah Taman Nasional Alas Purwo (TN AP). “Kapal itu tidak bisa dievakuasi, lalu besinya di preteli,” ungkapnya.

Kapal tongkang itu, jelas Wahyu, sudah diperoleh sejak setahun lulu. Itu setelah dilakukan tender dan dimenangkan oleh seorang pengusaha asal Surabaya. Karena cuaca sering tidak bersahabat, proses pengambilan besi kapal itu tidak lancar.

“Kami sudah terima informasi itu, dan betul ada kapal tongkang karam dan besinya dipereteli untuk dikirim ke Surabaya.” cetusnya. Kapal yang karam di Laut Selatan itu sebenarnya sudah lama diketahui para nelayan muncar. Hanya, meraka tldak ada yang berani berkomentar.

Bahkan, petugas keamanan juga enggan berkomentar. Peralatan yang digunakan mempereteli kapal tongkang itu, diangkut melewati Pantai muncar. Malah, sejak sepekan lalu alat berat berupa crane sudah parkir di pelabuhan ikan terbesar di Indonesia itu.

“Tahu ada alat berat sejak seminggu lalu, yang lain saya tidak tahu-menahu,” cetus Admo, 49, salah satu nelayan Muncar. Crane di pelabuhan itu selama ini mengambil sejumlah besi yang baru diseret dari tengah laut.

Besi yang baru dibawa ke pelabuhan muncar itu adalah hasil peretelan dari kapal tongkang yang karam. “Saya memindahkan besi dari laut ke darat, selanjutnya dikirim ke Surabaya.” cetus salah satu oporator crane yang menolak menyebut namanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Januari 2015 lalu di dermaga Minapolitan Muncar ada tumpukan sisa tabung oksigen dan tabung acetylene. Tabung itu diangkut ke tengah laut untuk memotong lembaran besi bekas kapal karma.

Lembaran besi yang berhasil dipotong diangkut menggunakan kapal kayu berukuran sedang menuju pelabuhan. Menjelang tengah malam, lembaran besi itu diangkut truk dengan kawalan ketat. “Biasanya truk berangkat dari Muncar menuju Surabaya sekitar pukul 22.00,” terang seorang nelayan yang enggan dikorankan namanya.

Kapolsek muncar Kompol Agus Dwi Jatmiko saat dikonfirmasi mengaku tidak mengetahui keberadaan alat berat di sekitar dermaga minapolitan tersebut. “Kemungkinan itu alat berat proyek,” ujarnya. (radar)