Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Bank Batasi Kredit Konsumtif

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Yang mikro kita gerebek bersama- sama agar ekonomi Banyuwangi berkembang pesat” Malakin Pimpinan Cabang Bank Jatim Banyuwangi

Kesepakatan Bersama
Empat Pimpinan Bank BUMN-BUMD

BANYUWANGI – Pimpinan cabang bank pelat merah di Banyuwangi sepakat memperbesar penyaluran kredit produktif. Mereka juga sepakat mengerem dan memperketat penyaluran kredit konsumtif.

Kesepakatan itu disampaikan saat bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas di ruang kerjanya kemarin (3/4). Hadir dalam kesempatan itu, pimpinan cabang Bank Jatim Malakin, Bank Mandiri Dadung Qomari, Bank BRI Pitoyo Asmoro, dan pimpinan Bank BNI Alfan.

Selain itu, pimpinan cabang bank BUMN dan BUMD tersebut sepakat mendukung program pemerintah daerah dalam memberdayakan ekonomi mikro. Pengembangan dan peningkatan ekonomi mikro akan dilakukan secara bersama-sama oleh empat bank tersebut. “Yang mikro kita gerebek bersama-sama agar ekonomi Banyuwangi berkembang pesat,” ujar pimpinan Cabang Bank Jatim, Malakin.

Perbankan menyatakan siap mengucurkan modal usaha kepada pelaku ekonomi mikro. Empat bank itu tidak membatasi nilai kredit kepada pelaku ekonomi mikro. “Kita hanya melihat kapasitasnya. Berapa pun nilainya, kalau kapasitasnya mencukupi maka kita akan mendukung sepenuhnya,” kata Pimpinan Cabang Bank Mandiri, Dadung Qomari.

Bank Mandiri tidak membatasi plafon dana kepada pelaku ekonomi mikro. “Pelaku ekonomi mikro akan menjadi perhatian penuh kita semua,” tegasnya. Komitmen yang sama disampaikan pimpinan cabang Bank BRI Banyuwangi, Pitoyo Asmoro. BRI berkomitmen bersama pemerintah daerah all out mengembangkan ekonomi mikro Banyuwangi.

Sebagai bentuk komitmen BRI terhadap pelaku ekonomi mikro, ungkap Pitoyo,
saat ini BRI sudah menyalurkan dana kredit usaha rakyat (KUR) mikro sebesar Rp 129 miliar lebih. Dana KUR yang disalurkan itu, kata Pitoyo, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebab, dari Rp 129 miliar yang telah tersalurkan, penerimanya cukup besar yakni hingga belasan ribu pelaku ekonomi mikro.

Sama dengan Bank Mandiri, BRI juga tidak membatasi nilai kucuran kredit usaha pengembangan ekonomi mikro. Pitoyo menargetkan sebesar-besarnya kredit produktif untuk pengembangan ekonomi mikro. “Kita bersama siap mendukung dan membantu target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah daerah,” tegasnya.

Pimpinan Bank BNI 46 Banyuwangi, Alfan juga menyatakan akan all out mendukung pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. Pihak BNI mengaku sudah memiliki sejumlah program untuk mendukung pengembangan dan peningkatan ekonomi mikro. Salah satu program yang siap diluncurkan BNI adalah kampung BNI. Program itu akan dijadikan proyek percontohan untuk mengembangkan pelaku ekonomi mikro di Banyuwangi.

“Kita sudah mengajukan proposal kepada pemerintah daerah untuk meluncurkan program kampung BNI,” tegasnya. Dalam pertemuan dengan kalangan perbankan itu, Bupati Anas minta pihak perbankan untuk mengerem penyaluran kredit konsumtif. Kredit produktif diminta untuk terus digenjot untuk menciptakan fundamental ekonomi Banyuwangi yang kuat.

Pihak perbankan juga diminta ikut untuk mengantisipasi dampak memburuknya ekonomi global. Bupati Anas mengungkapkan, beberapa negara
merevisi pertumbuhan ekonominya karena terkena dampak krisis yang terjadi di Eropa dan AS. “Perbankan memiliki peran besar untuk ikut andil mengantisipasi dampak krisis global,” katanya. (radar)