Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Diprediksi Dilanda Hujan Deras Saat Libur Nataru – TIMES Banyuwangi

banyuwangi-diprediksi-dilanda-hujan-deras-saat-libur-nataru-–-times-banyuwangi
Banyuwangi Diprediksi Dilanda Hujan Deras Saat Libur Nataru – TIMES Banyuwangi

Selasa, 23 Desember 2025 – 19:08

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya. BMKG memprakirkan potensi hujan deras hingga 31 Desember 2025 alias selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Cuaca ekstrem tersebut dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor, akibat peningkatan intensitas hujan sedang hingga lebat disertai petir, angin kencang, dan juga puting beliung.

“Saat ini seluruh wilayah Jawa Timur sudah berada pada musim hujan dan ada beberapa wilayah yang diprakirakan sudah memasuki puncak musim hujan,” kata Kepala BMKG Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (23/12/2025).

BMKG memprakirakan ke depan akan terjadi peningkatan cuaca ekstrem yang berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat.

Potensi cuaca ekstrem ini merupakan dampak aktifnya monsun Asia serta adanya bibit siklon tropis 93S di sekitar Samudra Hindia sebelah selatan Jawa Barat yang berdampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca khususnya di wilayah Jawa Timur berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan peningkatan ketinggian gelombang di perairan Jawa Timur.

Kondisi suhu muka laut perairan Selat Madura yang masih cukup signifikan, serta kondisi atmosfer lokal yang labil turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang.

BMKG Juanda menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap perubahan cuaca mendadak serta adanya potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.

“Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang,” pinta Taufiq. (*)

Pewarta : Muhamad Ikromil Aufa
Editor : Ferry Agusta Satrio