BANYUWANGI – Tak kunjung kembalinya orang tua Cahya Abraham Putra yang selama 19 hari dirawat RSUD Blambangan, akhirnya Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur membawa bayi berusia lima bulan tersebut. Jumat sore (9/10) sekitar pukul 17.00 perwakilan Dinsos Provinsi Jatim memindahkan Cahya dari ruang anak Mas Alit menuju UPT Pelayanan Asuhan Anak Balita Terlantar, Sidoarjo.
Direktur RSUD Blambangan dr. Taufiq Hidayat dan Kepala Dinsos Banyuwangi Alam Sudrajat langsung menyerahkan Cahya ke perwakilan Dinsos Jatim. Beberapa perawat yang selama ini turut merawat sang bayi tampak berkaca-kaca melihat bayi yang lebih dari setengah bulan tidak dirawat orang tuanya itu dibawa.
dr. Taufiq mengatakan, kondisi Cahya sudah sangat sehat. Sudah jauh berbeda daripada kondisinya saat pertama kali tiba. Ketika pihak provinsi mengambil bayi tersebut, kondisinya sudah memungkinkan dibawa bepergian.
“Kita sudah merawat dengan baik sampai bayi sudah sehat. Selanjutnya, kepengurusan bayi itu berada di bawah pengawasan Dinsos Jatim. Dia akan dirawat di tempat pengasuhan bayi di Sidoarjo,” kata dr. Taufi q. Sementara itu, Kadinsos Banyuwangi Alam Sudrajat mengatakan, Cahya akan tinggal bersama sekitar 50 bayi dan balita yang memiliki nasib sepertinya.
Alam menjamin perawatan Cahya akan lebih baik karena dia akan bersama anak-anak seusianya saat tumbuh. Bagi orang yang ingin mengadopsi Cahya, kata Alam, harus mengurus melalui Dinsos Provinsi Jatim. Namun, kata Alam, jika warga Banyuwangi ingin mengadopsi Cahya bisa melalui Dinsos Banyuwangi.
Nanti akan diteruskan ke Dinsos Jatim. Tentu dengan beberapa syarat yang ada. “Semua perawatan akan ditanggung Dinsostrans Jatim. Mereka yang mau mengadopsi, izinnya ke sana. Tentu syarat, seperti kondisi sosial-ekonomi, usia, berapa lama tidak memiliki anak, harus terpenuhi,” jelas Alam. (radar)