Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Baznas Bantu Korban Puting Beliung di Muncar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Banyuwangi memberikan bantuan kepada para korban angin puting beliung di Dusun/Desa Kedungringin dan Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, Senin (26/2/2018) kemarin.

Baznas Banyuwangi mengucurkan dana sebesar Rp 14 juta untuk korban puting beliung. Dana itu diberikan pada dua korban bencana angin puting beliung di Dusun/Desa Kedungringin dan Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar.

“Kita bantu dua korban yang rumahnya rusak parah, setiap korban sebesar Rp 7 juta untuk membangun rumahnya,” ujar ketua Komisioner Baznas Banyuwangi Samsudin Adlawi.

Kedua korban bencana alam yang dibantu itu, terang dia, Mbok lami, 60, warga Dusun/Desa Kedungringin dan Marsono, 50, warga Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar.

“Bantuan ini kita serahkan atas usulan dari unit pengumpul zakat (UPZ) Kecamatan Muncar. Mereka (UPZ) yang tahu kondisi di lapangan seperti apa,” terangnya.

Samsudin menambahkan, dari hasil survei yang dilakukan UPZ Kecamatan Muncar, dari sejumlah korban angin puting beliung itu ada dua orang yang memenuhi asnaf (kelompok yang berhak mendapat bagian zakat).

“Baznas memang ada program membantu para korban bencana, bantuan dalam keadaan darurat, dan program Bedah Rumah,” jelasnya.

Samsudin berharap dengan bantuan yang diberikan ini, diharapkan korban bencana angin puting beliung bisa membangun kembali rumahnya yang ambruk dan rata dengan tanah. Selain itu, warga sekitar penerima bantuan juga sadar akan pentingnya membayar infak makin besar.

“Kita berharap rumahnya biar cepat selesai dan bisa ditempati lagi, warga sekitar juga sadar bayar infak,” ungkapnya.

Setiap infak, jelas dia, yang masuk ke Baznas, itu akan kembali lagi ke masyarakat. Selama ini, kesadaran masyarakat untuk membayar infak masih kurang. Pihaknya juga akan terus berusaha untuk menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat, dengan terus memberikan bantuan kepada masyarakat.

“Kita memiliki beberapa program untuk mengentaskan kemiskinan di Banyuwangi ini,” terangnya.

Sementara itu, salah satu korban angin puting beliung yang mendapatkan bantuan, Mbok Jami mengaku terharu mendapatkan bantuan dari Baznas. Karena sebelumnya, tidak menyangka dan tidak ada yang memberikan kabar keluarganya akan mendapatkan bantuan dari Baznas.

“Saya sangat senang, saya tidak bisa berkata apa-apa, hanya ucapan terima kasih banyak kepada tim Baznas yang telah peduli dengan keluarga kami,” ungkapnya.

Korban puting beliung lain yang juga mendapatkan bantuan, Marsono, mengaku juga senang karena sudah mendapatkan bantuan uang tunai sebesar Rp 7 juta. “Saya masih syok, rumah saya rata dengan tanah,” ujarnya.

Bantuan dari Baznas ini, terang dia, akan dipergunakan untuk membangun rumahnya yang telah ambruk dan rata dengan tanah tersebut. Selain dapat bantuan dari Baznas, untuk membangun lagi rumahnya juga mendapat bantuan tenaga dari para tetangga yang gotong royong. “Saya terima kasih banyak kepada Baznas,” ungkap Marsono.

Seperti diberitakan sebelumnya, angin puting beliung menerjang dua desa di wilayah Kecamatan Muncar, Senin siang (19/2). Dalam kejadian itu, sebanyak 18 rumah milik warga di Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo, dan delapan rumah di Desa Kedungringin rusak berat.

Rumah milik warga yang rusak itu, sebagian besar kerusakan pada bagian atap. Tapi, juga ada yang ambruk dan bangunan rumah jebol. Beruntung tidak ada korban jiwa, tapi para korban terpaksa harus mengungsi sambil menunggu perbaikan rumahnya.

Angin putting beliung ini terjadi sekitar pukul 13.30.  Angin yang datang cukup kencang, datang dari arah timur dengan merusak perumahan warga yang ada di Desa Kedungringin, Kecamatan Muncar. Selanjutnya, angin yang berjalan dengan berputar-putar itu bergerak ke arah barat dan memporak-porandakan perumahan warga di Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar.

Dari dua desa yang diterjang puting beliung itu, yang paling parah di Dusun Kedungdandang, Desa Tapanrejo. Di desa ini, sedikitnya 18 rumah milik warga rusak. Dari jumlah itu, tiga rumah warga mengalami rusak berat, yakni milik Munir, 45; Marsono, 50; dan Syamsuri, 48. Ketiga rumah itu atapnya ambruk dan bangunannya jebol.

“Rumah saya temboknya jebol atap hancur,” ujar Munir.