Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Beras OP Diborong Pemilik Warung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

op-berasROGOJAMPI – Operasi Pasar (OP) beras murah yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan (Disperindagtam) Banyuwangi, bersama Bulog laris manis diserbu warga di Pasar Rogojampi kemarin (4/3).

Hanya dalam tempo empat jam, satu ton beras habis. Sayang operasi pasar itu tidak tepat sasaran. Satu ton beras yang disediakan untuk warrga itu ternyata banyak diborong para pemilik warung. Meski demikian, setiap warga dibatasi maksimal membeli dua sak dengan berat lima kilogram per sak.

Salah satu pemilik warung, Faris, 53, asal Desa Singolatren, Kecamatan Singojuruh, mengaku terpaksa memborong beras murah itu untuk memenuhi stok beras dirumahnya. “Saya kebetulan jualan nasi tempong dan pecel. Mumpung ada beras murah, saya beli banyak untuk stok di rumah,” katanya. Dalam operasi pasar beras ini, terang dia, harga beras per sak dengan berat lima kilogram hanya Rp 36.500.

Harga itu dinilai sangat murah dibanding membeli beras di toko dengan harga Rp 12 ribu per kilogram. ‘Kalau pakai beras yang beli di toko, warung nasi saya hasil tipis,” ujar lelaki berkumis ini. Selama operasi pasar beras murah yang digelar dua hari di Pasar Rogojampi, Faris mengaku sudah membeli beras sebanyak satu kuintal. “Untuk membeli saya minta tolong tukang becak dan ojek, Jadi yang membeli ya mereka. saya menunggu di pasar,” ungkapnya.

Faris mengaku terpaksa melakukan itu karena saat ini harga beras sangat mahal. Bagi pedagang nasi kecil seperti dirinya, tidak butuh beras berkualitas bagus. Sejak harga beras melonjak dia juga mengurangi takaran nasi. “Kalau tidak dikurangi nasinya ndak nutut dan bisa bangkrut.” cetusnya. Kepala Bidang (Kabid)perdagangan pada Disperindagtam Banyuwangi, H. Moh. Sudjoko. mengatakan, operasi pasar beras murah di pasar Rogojampi ini dilaksanakan selama dua hari mulai Selasa (3/3) dan Rabu (4/3).

Untuk mengantisipasi terjadinya aksi borong oleh segelintir orang, pihaknya melakukan pengetatan dengan membatasi pembelian maksimal hanya dua sak. Kalau ada aksi borong oleh penjual nasi atau oknum lainnya, itu pihaknya tidak tahu persis Sebab, Disperindagtam bersama Bulog sudah melakukan pemerataan agar operasi pasar untuk beras murah itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah.

Kita sudah berupaya maksimal, termasuk berkoordinasi dengan kepala desa, kepala dusun, dan MWCNU dalam pengawasan ini,” jelasnya. Dari pantauan Jawa Pos Radar Genteng, operasi pasar beras murah yang dilaksanakan di Pasar Rogojampi, itu memang mendapat pengawalan dan pengawasan ketat dari Koramil, Polsek dan Satpol PP Kecamatan Rogojampi. Sayang mereka masih kecolongan dengan adanya aksi borong. (radar)