Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Biji Waluh Kuning Banyuwangi di Ekspor ke Belanda

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

WALUH kuning termasuk jenis tanaman hortikultura yang sedang naik daun karena pasar biji waluh kuning mulai menggeliat, Tanaman ini,  ditanam di saat musim kemarau dan menjadi jeda  antara musim tanam padi. “Ini  adalah kreativitas petani untuk menyiasati musim kemarau yang tidak memungkinkan untuk menanam padi. Jadi, mereka menanam jenis hortikultura seperti Waluh ini,” ungkap Anas melakukan panen waluh kuning.

Pengembangan waluh kuning di Tegalrejo dirintis sejak 2011. Dari 2.293 hektare lahan sawah di Desa Tegalrejo, saat ini sekitar 119 hektare ditanami dengan waluh Kuning. Dari lahan tersebut, dapat menghasilkan 10 ton biji kering waluh kuning untuk kebutuhan ekspor ke Belanda.

Penghasilan petani waluh kuning cukup menjanjikan. Dalam satu kilogram biji waluh dibeli  seharga Rp 294 ribu. Untuk bisa menghasilkan waluh kuning, para petani hanya membutuhkan waktu tanam hingga panen selama tiga bulan. Kemudian, hasil panen diperam selama 10  sampai 15 hari untuk diambil bijinya.

“Saat ini, baru bijinya saja yang bisa dijual ke perusahaan. Buahnya hanya untuk makan ternak,” ungkap  Kepala Desa Tegalrejo Mu’anam.  Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Arief  Setiawan mengaku sedang mengembangkan pemanfaatan buah dari waluh kuning tersebut.

“Karena yang diambil hanya bijinya, maka buahnya ini perlu dimanfaatkan untuk bisa  menghasilkan nilai tambah,” jelas Arief.  Selama ini, para petani hanya memanfaatkan buah waluh kuning tersebut untuk pakan ternak saja. Untuk itu, Arief berencana dengan beberapa dinas terkait untuk mengembangkannya menjadi beberapa produk lainnya.

“Buahnya tersebut juga bisa dibuat kripik, jenang dan beberapa produk olahan lainnya. Tapi, saat ini masih diproduksi  dalam skala rumahan. Ke depan kita akan kembangkan menjadi IKM untuk pengolahannya sehingga bisa memberikan nilai lebih kepada  petani,” jelasnya. (radar)